Presiden Real Madrid, Florentino Perez meminta klubnya segera mengadakan pemilihan presiden klub yang baru. Hal ini jadi satu-satunya cara Perez untuk kembali berkuasa.
Tahun ini menjadi periode keempat Perez memimpin Real Madrid. Sejak tahun 2000, Perez telah menjadi presiden klub, kecuali pada masa 2006-2009 posisinya digeser oleh Ramon Calderon.
Namun Ramon mengundurkan diri usai tiga tahun berkuasa, sehingga Perez mengisi posisinya. Pada 2012 lalu, Perez dan para pemilik saham klub mengubah aturan pilpres Real Madrid.
Seseorang yang ingin mencalonkan diri dalam pilpres itu harus telah menjadi anggota klub minimal 20 tahun. Tak hanya itu, calon tersebut juga harus mampu memenuhi setidaknya 15 persen dari budget klub setiap musimnya.
Untuk diketahui, jumlah 15 persen yang dimaksud setara dengan 92,5 juta euro atau sekitar Rp1,5 triliun. Tentu hal itu sulit untuk dilakukan para pesaing Perez.
Alhasil. Perez meminta para pemegang saham Madrid agar segera melakukan pilpres untuk menetapkan presiden baru serta jajaran manajemen baru untuk tahun ini. Pasalnya, periode keempat Perez yang dimulai sejak 2017 akan habis tahun ini.
"Setelah melakukan pertemuan dengan jajaran petinggi, presiden klub menurun artikel nomor 38 dari ADRT Real Madrid, meminta komite pemilihan untuk segera melaksanakan pemilu," ujar pernyataan resmi klub.
Jika dilihat dari aturan yang diberlakukan, maka peluang Perez untuk kembali terpilih sangat besar. Adapun satu-satunya pesaing Perez yakni engusaha muda berusia 34 tahun, Enrique Riquelme, yang punya saham mayoritas Cox Energy.
Tapi sepertinya Riquelme tak akan ikut dalam pilpres Real Madrid tahun ini.
