Tenaga Medis Ditolak Lingkungan Rumah, Ini Syaratnya biar Tak Terulang Lagi

- Jumat, 3 April 2020 | 20:28 WIB
Ilustrasi tenaga medis. (REUTERS/ Flavio Lo Scalzo)
Ilustrasi tenaga medis. (REUTERS/ Flavio Lo Scalzo)

Sejak kasus penyebaran virus corona semakin meningkat di Indonesia, banyak terjadi penolakan, dan bahkan pengusiran tenaga kesehatan dari lingkungan tempat tinggalnya.

Lantaran menganggap kalau tenaga medis orang paling rentan untuk terpapar dan menularkan Covid-19, masyarakat sekitar pun tak sungkan-sungkan menolak keberadaan mereka.

Mengenai kejadian miris tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih menilai, hal itu dapat diminimalisir jika masyarakat menerima edukasi, tenaga kesehatan miliki prosesur tersendiri dalam merawat pasien Covid-19

"Jadi masyarakat itu kan perlu diyakinkan. Pertama, memang perlu penjelasan, diberi tahu, diedukasi lebih serius," ucap Daeng saat live conference, Jumat (3/4/2020).

Lebih lanjut, Daeng pun menyebutkan bahwa agar masyarakat tidak takut, maka penting bagi pemerintah untuk memastikan kalau ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi seluruh tenaga kesehatan.

-
Ilustrasi APD (Business Insider)

"Ada yang lebih meyakinkan masyarakat lagi, yakni ketersediaan APD diyakinkan bagus atau cukup. APD ini menjadi kunci keyakinan masyarakat dengan isu-isu APD yang kurang, sampai modifikasi," ungkapnya.

Selain itu, Daeng mengimbau kalau tenaga kesehatan, khususnya yang melayani pasien Covid-19 dapat disediakan tempat tinggal sementara untuk tempat beristirahat.


"Petugas kesehatan diberi tempat tertentu selama merawat pasien seperti mess atau tempat menginap, seperti di Wisma Atlet ada tempat sendiri. Ada beberapa hotel di DKI yang menyiapkan untuk petugas kesehatan," papar Daeng.


"Saya pikir itu bisa meyakinkan masyarakat bahwa tenaga kesehatan tidak berpotensi menularkan," tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X