Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo terpilih sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2019-2024. Seiring dengan itu, hasrat pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut untuk menjadi ketua umum partai hilang.
Padahal, sebelum dipilih jadi Ketua MPR, Bamsoet mengebu-gebu untuk menduduki kursi yang saat ini ditempati Airlangga Hartarto.
"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi persaingan, kita sudah selesai," kata pria berusia 57 tahun itu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Muncul dugaan adanya deal politik antara Bamsoet dengan Airlangga. Kursi Ketua MPR periode 2019-2024 diberikan kepada Bamsoet untuk melenggangkan langkah Airlangga mempertahankan kursi Golkar 1.
Bamsoet mengungkapkan, keputusan tidak ngotot maju untuk menurunkan tensi politik nasional yang semakin panas. Namun, dia tampak tak membantah ada hal yang lain.
"Lain-lain biarlah saya, ketua umum dan Tuhan yang tahu, apa yang sudah kita buat komitmen," ungkapnya.
Airlangga Sebut Bukti Kesolidan Golkar
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar menyatakan, terpilihnya Bamsoet menjadi Ketua MPR merupakan bukti kesolidan para kader Golkar di parlemen.
"Soliditas kebersamaan Partai Golkar mengutamakan kepentingan nasional di atas segala-galanya," kata Airlangga.
Entah apa yang terjadi di balik terpilihnya Bamsoet sebagai Ketua MPR. Namun yang pasti, lobi-lobi dalam dunia politik menjadi sesuatu hal yang bisa terjadi. (MA)
