Penyidik Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap Hadi Pranoto, Selasa (8/9/2020) kemarin. Total ada sebanyak 48 pertanyaan penyidik yang dilayangkan ke Hadi.
"Kalau jumlah pertanyaan itu 48 tapi kalau isinya nggak boleh dibuka dulu kan," kata pengacara Hadi, Tonin Singarimbun kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).
Tonin mengatakan, dia bersama Hadi sudah sampai di Polda Metro sekitar pukul 10.00 WIB kemarin. Pemeriksaan pun dimulai sekitar pukul 12.30 WIB dan selesai pukul 19.00 WIB.
Dalam pemeriksaan itu, Tonin mengungkapkan, tidak ada perdebatan antara kliennya dengan penyidik. Bahkan Tonin menyebut penyidik sudah puas memeriksa Hadi.
"Intinya tidak ada perdebatan antara penyidik dan Mas Hadi, oke-oke semua, bisa dijawab dengan lancar penyidik juga puas. Malah penyidik Jadi tahu apa yang sebenarnya terjadi tidak seperti apa yang diberitakan di luar," beber Tonin.
Lebih jauh Tonin menyebut, pemeriksaan itu berkaitan dengan wawancara Anji bersama Hadi dalam konten Youtube yang menjadi pemantik kasus ini. Hadi dicecar mulai dari proses pembuatan video itu.
"Apa yang di video itu, semua yang 30 menit ditanya semuanya. Di mana videonya dibuat, wawancaranya gimana. Hanya saja kan begini, Mas Hadi ini kan dilaporkan di UU ITE, dia aja FB, Youtube, IG, Twitter nggak punya gimana dia kena UU ITE," kata Tonin.
Seperti diketahui, Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait tudingan penyebaran berita bohong di konten YouTube milik Anji. Dalam konten YouTube yang menjadi pemantik permasalahan itu, Anji tengah mewawancarai Hadi Pranoto dan membahas seputar virus corona.
Polda Metro Jaya juga sudah menaikkan status kasus tersebut dari penyelidikan ke penyidikan. Artinya, kasus itu sudah memenuhi unsur pidana atau pasal yang dipersangkakan oleh pelapor.
