Pemerintah Afghanistan menawarkan untuk berbagi kekuasaan dengan Taliban sebagai imbalan untuk mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung di negara itu, menurut sumber pemerintahan dalam sebuah laporan AFP pada hari Kamis.
Laporan tersebut menyatakan bahwa negosiator pemerintah Afghanistan di Qatar telah menawarkan Taliban kesepakatan pembagian kekuasaan.
"Ya, pemerintah telah mengajukan proposal ke Qatar sebagai mediator. Proposal tersebut memungkinkan Taliban untuk berbagi kekuasaan dengan imbalan penghentian kekerasan di negara itu," kata sumber pemerintah, dikutip dari India Today.
Pada hari Kamis, Taliban merebut kota strategis Afghanistan Ghazni yang berjarak 150 km dari Kabul dan berfungsi sebagai pintu gerbang antara ibu kota dan benteng di selatan.
Baca juga: Taliban Telah Merebut Paksa Beberapa Ibu Kota di Provinsi Afghanistan
Kementerian dalam negeri pemerintah Afghanistan telah mengkonfirmasi berita tersebut.
"Musuh mengambil kendali," kata juru bicara Mirwais Stanikzai. Dia mengatakan pertempuran masih berlangsung.
Setelah kehilangan Ghazni, tekanan pada angkatan udara negara itu kemungkinan akan lebih tinggi dari sebelumnya. Angkatan udara diperlukan untuk memperkuat pasukan keamanan Afghanistan yang telah terputus dari bala bantuan melalui alan darat di banyak tempat.
Pemerintah telah kehilangan sebagian besar Afghanistan utara dan barat dan sekarang hanya menguasai beberapa kota yang diperebutkan yang tersebar berbahaya siap jatuh ke Taliban.
Akun media sosial yang mendukung Taliban dengan bangga menampilkan rampasan perang yang telah dipulihkan oleh para pejuang mereka dalam beberapa hari terakhir . Ini termasuk kendaraan lapis baja, senjata berat dan pesawat tak berawak yang disita oleh pemberontak di pangkalan militer Afghanistan yang ditinggalkan.
