Kasus Virus Corona di Pasar Tradisional Meningkat, 701 Positif dan 32 Orang Meninggal

- Sabtu, 20 Juni 2020 | 13:50 WIB
Petugas melakukan pendataan terhadap pedagang yang akan tes swab di Pasar Thomas, Cideng, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Petugas melakukan pendataan terhadap pedagang yang akan tes swab di Pasar Thomas, Cideng, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat hingga saat ini ada penambahan kasus positif virus corona (Covid-19) pada pedagang sebanyak 128 dan totalnya mencapai 573 orang. Selain itu, meninggal dunia sebanyak 32 orang.

"Dengan bertambahnya kasus Covid-19 di pasar yang kini mencapai 701 orang positif dan 32 orang meninggal yang tersebar di 129 pasar seluruh Indonesia, maka IKAPPI menilai harus ada perhatian dan tindakan yang tepat dari Pemda atau pengelola pasar untuk menyetop mata rantai penyebaran Covid-19 di pasar," kata Ketua SIGAP Covid-19 DPP IKAPPI, Dimas Hermadiyansyah di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).

Dimas menjelaskan, tindakan yang akan diambil tersebut ialah menerapkan protokol kesehatan di pasar tradisional serta mengajak pedagang untuk mematuhinya melalui komunikasi secara intensif dan persuasif dengan paguyuban atau organisasi pedagang pasar. Ini supaya saling mengawasi atau mengingatkan kedisipilnan dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pasar.

Ia juga menyesalkan penerapan ganjil genap serta penutupan pasar karena itu dianggap belum seharusnya diterapkan, karena ada opsi lain yang semestinya dilakukan oleh pemda atau pengelola pasar.

-
Petugas melakukan pendataan terhadap pedagang yang akan tes swab di Pasar Thomas, Cideng, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

"Yaitu melakukan upaya maksimal berupa sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan yang baik dalam bentuk penyediaan tempat cuci tangan beserta sabun di sudut sudut pasar yang mudah dijangkau, penyediaan hand sanitizer, pembagian masker, penyediaan face shield, menyediakan penyekat plastik antara penjual dan pembeli, mengatur sirkulasi lalu lalang pembeli serta penyemprotan disinfektan saat pasar berhenti beroperasi," bebernya.

Dia mengungkapkan, ketika membuat kebijakan atau peraturan semestinya dipelajari dulu kondisi pasar dan pedagang dengan mengajak berdialog perwakilan kelompok pasar atau ketua blok pasar agar diketahui masalahnya. Setelahnya, dicari solusi yang tepat untuk mancegah potensi penyebaran Covid-19 di pasar dan bukan mengeluarkan ancaman akan menutup pasar bila pedagang tidak setuju penerapan ganjil genap di pasar.

"Lagipula masalah tiap pasar kan berbeda-beda. Jika sudah melalui dialog dan benar-benar diketahui masalah yang terjadi di pasar, baru didorong dinas terkait dan pengelola pasar serta komponen masyarakat untuk melakukan upaya dan pengawasan agar penerapan protokol kesehatan di pasar bisa berjalan dengan baik, kalau ada yang bandel baru dikenakan sanksi," ujarnya.

-
Pasar Mainan Gembrong, Prumpung, Jakarta Timur pada hari kedua perayaan Idul Fitri (25/5/2020) dipenuhi pengunjung yang terdiri dari anak-anak beserta orang tuanya yang baru dapat THR. (INDOZONE/M. Fadli)

Dikatakannya, upaya ini sangat penting karena jumlah pasar tradisional di seluruh Indonesia yang menampung sebanyak 12,3 juta pedagang dan ini harus diselamatkan mata pencahariannya dengan cara-cara yang tepat serta manusiawi. 

Hingga saat ini, katanya, di DKI Jakarta ada sebanyak 19 pasar ditutup karena ada kasus positif Covid-19 dengan jumlah kasus 138 orang positif dan ada tiga pasar yang masih nihil kasus Covid-19 yakni pasar Ciracas, Palmeriam, dan Kelapa Gading.

"IKAPPI saat ini terus berikhtiar melakukan langkah-langkah koordinasi dan sinergi dengan pihak terkait, agar ada peran serta dari seluruh komponen masyarakat untuk ikut bergotong-royong melawan Covid 19 di pasar tradisional dengan membentuk Satgas IKAPPI untuk Penanggulangan Penyebaran Covid (SIGAP Covid-19) di Pasar Tradisional yang akan kami mulai di DKI Jakarta sebagai project percontohan," imbuhnya.

"Komitmen kami adalah mengajak seluruh komponen masyarakat, khususnya pedagang menciptakan atau menjaga agar pasar aman dan nyaman untuk di kunjungi serta bebas dari penyebaran Covid-19. Sehingga mata pencaharian 12 juta lebih masyarakat yang menggantungkan hidup di pasar tradisional terselamatkan," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X