Tidak tersedianya atau kurangnya vaksin Covid-19 di sebagian besar dunia, membuat orang bertanya-tanya apakah satu suntikan vaksin atau dua dosis vaksin cukup untuk melindungi diri dari Covid-19.
Terlepas dari itu, para ahli telah merekomendasikan untuk men
dapatkan vaksin lengkap, terutama di daerah yang memiliki varian Delta yang mengkhawatirkan berkembang dan bermutasi di hampir 100 negara.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Delta muncul menjadi varian Covid-19 yang paling dominan sejauh ini.
Dikutip dari India Today, sebuah studi oleh para peneliti Inggris menemukan bahwa orang dengan kedua dosis vaksin AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech terlindungi dengan baik terhadap varian Delta. Sementara dosis tunggal secara signifikan mengurangi keamanan.
Pejabat kesehatan di seluruh dunia khawatir tentang negara-negara yang menghadapi kekurangan vaksin. Banyak negara di Asia Selatan dan Afrika tidak memiliki persediaan yang cukup untuk mendistribusikan dosis kedua dalam jangka waktu yang direkomendasikan.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, menganjurkan untuk vaksinasi lengkap dengan dosis. Dia percaya dosis tunggal tidak akan cukup untuk menghentikan wabah yang disebabkan oleh varian baru.
Dr Tedros juga menghimbau orang-orang untuk tetap mematuhi jarak sosial dan langkah-langkah lain sampai lebih banyak populasi divaksinasi sepenuhnya.
Dosis kedua dari vaksin dua dosis sangat penting karena itu memang memberikan dorongan pada sistem kekebalan sehingga respons anti bodi sangat kuat.
