Heboh Dexamethasone untuk Obat Virus Corona, Ini Penjelasan Dokter

- Jumat, 19 Juni 2020 | 15:39 WIB
Dexamethasone. (REUTERS/Yves Herman)
Dexamethasone. (REUTERS/Yves Herman)

Obat virus corona ternyata bisa menggunakan dexamethasone. Kabar ini beredar setelah peneliti dari Inggris mengklaim berhasil menyembuhkan pasien Covid-19 dengan obat jenis tersebut.

Dari laporan yang dibahas di jurnal ilmiah, dexamethasone dengan dosis rendah obat bisa membantu pasien yang covid-19 yang kondisinya parah.

Namun dexamethasone disebut punya efek samping bagi pengguna. Selain itu, kabar lain menyebutkan obat yang biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan ini tak efektif dalam mengobati pasien virus corona.

Dengan kabar yang simpang-siur itu, Indozone pun mencoba menghubungi ahlinya, Jumat (19/6/2020), yaitu akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto,SpPk.,Phd.

Dia menjelaskan mengenai dexamethasone pada pasien virus corona.

"Dexamethasone itu obat yang sudah lama dikenal sebagai anti-inflamasi. Tapi penggunannya harus hati-hati. Dalam hal terjadi badai sitokin dan sepsis, dan munculnya super antigen, maka ada ruang untuk penggunaannya," sebutnya.

-
Dexamethasone. (REUTERS/Yves Herman)

Tak Bisa Digunakan Rutin

Tonang Dwi Ardyanto menggambarkan penggunaan dexamethasone. Menurutnya, terlalu banyak bisa menggerogoti daya tahan tubuh pasien. Hal itu yang membuat tim medis harus berhati-hati dalam penggunaannya.

"Tak bisa dipakai rutin dalam mengobati pasien virus corona. Karena penggunaan yang tidak hati-hati, justru merugikan. Akan memperlemah daya tahan tubuh. Apalagi ada efek samping kortikosteroid yang harus dihindari," tambahnya.

Untuk menggunakan dexamethasone harus benar-benar diawasi oleh dokter, khususnya yang yang bertugas di intensive care.

"Penggunaan deksamethason utk pasien covid itu hanya pada kondisi tertentu, oleh Dokter Spesialis Bidang Intensive Care," ujarnya.

Tak hanya pada pasien virus corona, penggunaa obat dexamethasone harus diperhatikan secara seksama.

"Begitu juga, pada penyakit lain dengan kondisi yg sama (ada badai sitokin dan spesis, dengan super-antigen), maka ada peluang penggunaan kortikosteroid, harus diawai," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X