Flu Babi Baru Bisa Jadi Pandemi, Ini Penyebabnya

- Kamis, 9 Juli 2020 | 14:16 WIB
Ilustrasi babi. (freepik/wirestock)
Ilustrasi babi. (freepik/wirestock)

Pandemi Covid-19 di sejumlah negara belum usai, namun kini masyarakat dunia kembali dihebohkan dengan strain baru virus flu babi yang juga berpotensi menjadi pandemi. Hal ini bermula dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Integrative Agriculture (JIA). Dalam publikasi tersebut dikatakan, adanya subtipe baru dari virus H1N1 (flu babi) yakni G4 EA H1N1.

Strain virus baru tersebut ditemukan berdasarkan hasil serologis atau pemeriksaan darah bukan karena sudah ada manusia yang tertular virus G4. Kendati demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan karena berpotensi menjadi pandemi di masa depan. Menurut Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, ada beberapa hal yang membuat virus G4 bisa menyebabkan pandemi.

"Mengapa bisa potensi pandemi karena virus G4 ini sudah ditemukan pada babi di Tiongkok. Virus G4 ini juga tidak bisa diproteksi dengan vaksin flu yang sudah ada sebelumnya karena strain berbeda. Vaksin influenza saat ini tidak bisa melindungi dari infeksi virus G4," ujar dr Nadia dalam konferensi pers online, Kamis (9/7/2020).

-
Ilustrasi daging babi. (freepik/foodiesfeed)

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, apabila virus G4 masuk ke tubuh manusia, maka bisa menyerang saluran napas atas dan masuk ke paru-paru. Secara medis kondisi tersebut akan berpotensi sebagai pandemi. Namun hingga saat ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus virus G4 yang menyerang ke manusia. Selain itu, belum ada juga babi di Tanah Air yang memiliki virus tersebut .

"Jejaring lab influenza ILI belum mendapatkan data G4 baik pada hewan maupun manusia, ini sangat baru. Baru Tiongkok yang menerbitkan penelitian ini. Litbangkes ILI memantau terus bila ada kejadian tidak biasanya yang bisa diantisipasi," kata dr Nadia.

Dirinya menambahkan, walaupun virus G4 berpotensi menyebabkan pandemi dan vaksin yang tersedia saat ini tidak bisa mencegah, tetap ada keuntungan yang dimiliki. Antivirus atau vaksin H1N1 yang ada saat ini bisa dikembangkan untuk menemukan vaksin G4 apabila memang nantinya terjadi pandemi. Kondisi ini berbeda saat dunia menghadapi pandemi Covid-19 karena belum mengenal reseptornya.

"Sampai saat ini memang kita tidak bisa menegaskan akan seberapa cepat virus G4 ini ada di Indonesia. Kita masih memantau, artinya terus update kondisi di Tiongkok. Tapi bukan berarti menunggu saja, upaya pencegahan sudah dilakukan, salah satunya mengawasi impor babi untuk mencegah merebaknya virus G4 di Indonesia," pungkas dr Nadia.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X