Studi: Mengonsumsi Makanan Nabati Kurangi Risiko Penyakit Stroke!

- Senin, 15 Maret 2021 | 16:01 WIB
Ilustrasi makanan nabati. (photo/Ilustrasi/Pexels/Maria Orlova)
Ilustrasi makanan nabati. (photo/Ilustrasi/Pexels/Maria Orlova)

Terdapat studi baru-baru ini menunjukkan mengurangi asupan makanan yang kurang sehat seperti biji-bijian olahan atau gula tambahan dan makanan nabati yang sehat dapat membantu mengurangi risiko stroke hingga 10 persen. Temuan ini dipublikaskan di Neruology, jurnal medis dari American Academy of Neurology. 

Studi itu menemukan bahwa makan pola makanan nabati berkualitas tinggi bisa mengurangi risiko terkena stroke iskemik. Stroke iskemik dikaitkan dengan penyumbatan aliran darah ke otak dan merupakan jenis stroke yang paling umum. Studi itu tidak menemukan hubungan antara diet dan stroke hemoragik, yang terjadi saat arteri di otak mengeluarkan darah atau pecah. Hal ini diungkapkan oleh penulis studi Megu Baden dari Harvard TH Chan School dari Public Health di Boston. 

"Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa makan makanan yang kaya buah dan sayuran dapat mengurangi risiko semua jenis penyakit, dari penyakit jantung hingga diabetes," ungkap Megu Baden. 

"Kami ingin mengetahui apakah ada hubungan antara jenis diet sehat ini dan risiko stroke ." lanjutnya. 

Penelitian itu melibatkan 209.508 orang yang tak mempunyai penyakit  kardiovaskular atau kanker pada awal penelitian. Peneliti ini mengikuti partisipan selama lebih dari 25 tahun. Setiap 2 hingga empat tahun, para peserta menyelesaikan kuesioner yang menanyakan seberapa sering, rata-rata, mereka makan lebih dri 110 makanan selama tahun sebelumnya. 

Peneliti membagikan peserta menjadi lima kelompok menurut kualitas makanan mereka, khususnya, jumlah makanan nabati yang lebih tinggi, tanpa mengecualikan semua makanan hewani. Selama penelitian, 6.421 orang mengalami stroke, termasuk 3.015 orang yang mengalami stroke iskemik dan 853 orang yang mengalami stroke hemoragik. Jenis stroke tidak diketahui orang lain. DIbandingkan dengan orang yang paling sedikit makan makanan nabati yang menyehatkan, orang yang paling banyak memiliki risiko 10 persen lebih rendah terkena stgroke. 

“Kami yakin perbedaan itu mungkin karena perbedaan kualitas makanan nabati yang dikonsumsi masyarakat,” katanya. 

"Pola makan vegetarian yang tinggi akan makanan nabati yang kurang sehat, seperti biji-bijian olahan, tambahan gula dan lemak, adalah salah satu contoh bagaimana kualitas dari beberapa makanan yang disebut 'sehat' berbeda. Temuan kami penting bagi kesehatan masyarakat. Implikasinya karena kebijakan nutrisi masa depan untuk menurunkan risiko stroke harus mempertimbangkan kualitas makanan. " jelasnya.

"Meskipun jenis stroke tidak diketahui di lebih dari sepertiga orang dengan stroke, konsistensi temuan untuk risiko yang lebih rendah dari stroke iskemik dan risiko yang lebih rendah dari stroke total pada mereka yang makan pola makan nabati - dan sejak sebelumnya. penelitian menunjukkan bahwa stroke iskemik menyumbang sekitar 85 persen dari semua stroke - hasil ini meyakinkan, " tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X