13 Provinsi Penyumbang Kasus Diabetes Melitus pada Anak, Didominasi Anak Perempuan

- Kamis, 9 Maret 2023 | 08:45 WIB
Ilustrasi anak sakit (Freepik)
Ilustrasi anak sakit (Freepik)

Dokter anak konsultan endokrinologi, Dr. Dana Nur Prihadi Sp.A(K),M.Kes,Mh membeberkan 13 provinsi di Indonesia penyumbang kasus diabetes melitus (DM) pada anak.

Dalam acara Ngobras, dr Dana menunjukkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait 13 provinsi penyumbang  (DM) yakni, Manado, Yogyakarta, Jakarta, Medan hingga Makassar.

"Kasus-kasus diabetes melitus pada anak tersebut disumbangkan ole 13 kota seperti Manado, Surabaya, Jakarta, Medan, Padang, Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Denpasar dan Makassar," papar dr Dana.

Baca juga: Kasus Diabetes pada Anak Meningkat Signifikan di Semarang, Capai 377 Orang

Jumlah penderita diabetes melitus pada anak ungkap dr Dana meningkat, dibanding dengan 13 tahun lalu. Peningkatannya pun terbilang signifikan, yaitu 70 kali lipat. Jumlah tersebut pun banyak dialami oleh anak perempuan.

"Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data pada 1 Februari 2023 terkait kasus diabetes pada anak yang meningkat 70 kali lipat per Januari 2023 dbandingkan tahun 2010," data dari IDAI.

"Anak perempuan 59,3 persen dan laki-laki 40,7 persen," sambungnya.

-
Dokter anak konsultan endokrinologi, Dr. Dana Nur Prihadi Sp.A(K),M.Kes,Mh dalam acara Ngobras di Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023), (Indozone/Putri Surya)

Tercatat, ada sekitar 1.645 anak Indonesia yang mengidap diabetes melitus. Namun, peningkatan ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia.

"Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Dr. dr Muhammad Faizal SpAK mengatakan, kejadian diabetes melitus pada anak semakin meningkat, baik itu di dunia maupun Indonesia," ungkapnya.

"Di tahun 2010, prevalensi kasus diabetes melitus terhadap anak di Indonesia hanya 0.028 per 100 ribu jiwa. Kemudian, pada tahun 2023 prevalensi kasus diabetes melitus menjadi 2 per 100 ribu jiwa," imbuhnya.

Baca juga: Jumlah Kasusnya Meningkat, Bener Enggak Sih Susu Formula Jadi Pemicu Diabetes pada Anak?

Dr Dana mengungkap kasus DM meningkat terlebih di masa pandemi COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pasien baru yang datang ke klinik endokrin.

"Disampaikan dr Faizal, semakin meningkat (kasus diabetes melitus) apalagi ini ada pandemi COVID-19 dua tahun. Ini bisa kita rasakan kunjungan pasien baru dengan diabetes melitus di klinik-klinik endokrin anak semakin banyak" beber dr Dana.

Lebih lanjut dr Dana menjelaskan, DM banyak dialami oleh anak berusia sekitar 10-14 tahun sebanyak 46 persen. Diikuti dengan anak berusia 5-9 tahun dengan 32 persen.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X