Jumlah Kasusnya Meningkat, Bener Enggak Sih Susu Formula Jadi Pemicu Diabetes pada Anak?

- Selasa, 14 Februari 2023 | 18:25 WIB
Ilustrasi anak minum susu formula (Freepik/prostooleh)
Ilustrasi anak minum susu formula (Freepik/prostooleh)

Kasus diabetes pada anak di Indonesia terus mengalami peningkatan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, kasus diabetes anak mencapai 70 persen dari tahun 2010 hingga 2023.

Di tengah-tengah jumlah kasus yang meningkat, muncul pernyataan yang menyebut jika susu formula bisa menjadi faktor pemicu terjadinya diabetes pada anak. Benarkah demikian?

Terkait dengan ini, Spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Agnes Tri Harjaningrum mengatakan, pihaknya mendorong pemberian ASI, dibanding alternatif lain.

Baca juga: Kasus Diabetes pada Anak Meningkat Signifikan di Semarang, Capai 377 Orang

Namun, pada kondisi tertentu, anak diperbolehkan menerima susu formula sebagai pengganti ASI.

"Kalau dari kita IDAI mendukung penuh pemberian ASI, tapi ada beberapa kondisi yang ibu-nya tidak keluar ASI-nya jadi memang harus diberikan susu formula selama 6 bulan," jelas dr Agnes dalam diskusi media 'Salah Kaprah Susu, Kesehatan Anak, dan Peran Media Sosial' di Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2023).

-
Ilustrasi anak minum susu formula (Freepik)

Sementara itu, susu formula disebut tdak menjadi penyebab langsung penyakit diabetes pada anak. Menurutnya, kandungan gula susu formula telah disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai dengan umur.

"Jadi susu formula enggak ya (memicu diabetes anak), beli susu formula yang mengklaim rendah gula, kalau bisa yang enggak ada gula-nya," imbuhnya.

"Anak di atas 3 tahun yang juga enggak ada masalah gizi juga disarankan minum susu UHT yang low fat, yang plain," tandasnya.

Baca juga: 3 Kebiasaan Orangtua Ini Bisu Picu Anak Kena Diabetes, Jarang Disadari tapi Bahaya!

Faktor dominan diabetes anak adalah pola hidup yang salah seperti makan dan minum dengan kadar gula berlebih dari standar konsumsi gula harian.

Oleh sebab itu, orangtua disarankan untuk menerapkan kebiasaan makan yang sehat dan banyak berolahraga.

"Jadi terapkan healthy eating behaviour dari usia balita, terapin feeding rules, makan jam berapa, susu jam berapa dan healthy lifestyle, gerak yang aktif," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB

6 Tips yang Membantu Mempertahankan Kesehatan Mata

Selasa, 16 April 2024 | 07:00 WIB

6 Manfaat Mencuci Tangan untuk Kesehatan

Senin, 15 April 2024 | 16:00 WIB
X