Belakangan pemerintah berencana mencabut status pandemi di Indonesia, mengingat kasus COVID-19 sudah terkendali. Bahkan saat ini, Indonesia sudah masuk era new normal.
Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengungkapkan, saat ini masih banyak faktor di luar Indonesia yang menyebabkan pemerintah tidak bisa menetapkan status endemi COVID-19.
Meski begitu, kondisi new normal di Indonesia sudah mirip sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Baca juga: Menkes Bakal Bertemu WHO Mei 2023, Bahas Perubahan Status Pandemi COVID-19 di Indonesia
"Masih banyak faktor di luar negara kita yang masih memengaruhi (belum ditetapkannya status endemi). Saat ini WHO belum menetapkan status tersebut, tapi kita sudah new normal," kata dr Erlina di kantor pusat PB IDI, Jumat (10/3/2023).
"Mungkin kita enggak usah minta (status) endemi. Toh, sekarang dengan new normal sudah seperti nyaris dulu, seperti sebelum pandemi," tambahnya.
Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan dalam Media Briefing terkait update kasus COVID-19
Baca juga: Wacana Pandemi COVID-19 Dicabut Agustus 2023, Menkes: WHO Sudah Beri Kesempatan
Lebih lanjut Erlina mengatakan, status endemi bisa ditetapkan apabila suatu penyakit bisa terkendali. Hal itu dapat dilihat dari penambahan kasus, angka kematian, dan rasio rumah sakit.
"Kalau suatu penyakit hanya meningkat di satu negara atau tempat, seperti di China pada waktu itu, itu disebutnya epidemi. Kalau sudah terkendali, disebutnya endemi," jelas dr Erlina.
Meski begitu, dr Erlina mengapresiasi masyarakat Indonesia yang sudah lebih peduli dan sadar akan kesehatan lingkungan.
"Plusnya adalah bangsa Indonesia ini sekarang sudah pintar. Terutama, soal kesehatan pribadi dan kesehatan lingkungan," ujar Erlina.
Artikel Menarik Lainnya:
