Studi Ini Ungkapkan Keterkaitan Antara Sosial Media dan Cyberbullying!

- Rabu, 31 Maret 2021 | 15:13 WIB
Ilustrasi social media. (photo/Pexels/Tracy Le Blanc)
Ilustrasi social media. (photo/Pexels/Tracy Le Blanc)

Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa remaja habiskan waktu lebih banyak waktu online mereka untuk menjelajahi dunia virtual kompleks, dikarenakan platform media sosial seperti Instagram, Snapchat, TikTok, dan lainnya yang terus berkembang. 

Penelitian baru ini menunjukkan bahwa peningkatan jam dihabiskan untuk online ini mungkin terkait dengan perilaku cyberbullying. Sesuai dengan studi yang dilakukan University of Georgia, skor kecanduan sosial media yang lebih tinggi, lebih banyak jam dihabiskan untuk online dan mengidentifikasi sebagai laki-laki secara signifikan prediksi terjadinya penindasan maya pada remaja. Melihat hal itu, peneliti utama studi ini, Amanda Giordano memberikan komentarnya. 

"Ada beberapa orang yang terlibat dalam penindasan mayaonline karena anonimitas dan fakta bahwa tidak ada pembalasan, " ungkapnya.

"Anda memiliki remaja yang masih berada di tengah-tengah perkembangan kognitif , tetapi kami memberi mereka teknologi yang memiliki pemirsa di seluruh dunia dan kemudian mengharapkan mereka membuat pilihan yang baik." jelasnya. 

Penindasan maya dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk dengan serangan pribadi, pelecehan atau perilaku diskiriminatif, sebarkan informasi yang mencemarkan nama baik, salah presentasikan diri secara online, sebarkan informasi pribadi, pengucian sosial, serta cyberstalking. Studi itu mensurvei remaja dengan rentang usia 13-19 tahun. 

Ketika remaja sedang online, mereka beradaptasi dengan seperangkat norma sosial yang berebda daripada saat mereka sedang berinterasksi dengan temana sebayanya secara lansgung. Seringkali, mereka lebih agresif atau kritis di media sosial dikarenakan anonimitas yang mereka miliki saat online darn kemampuan mereka untuk hindari pembalasan. 

"Pelaku tidak mendapat kesempatan untuk melihat betapa merusaknya intimidasi mereka dan untuk belajar dari kesalahan mereka dan melakukan sesuatu yang berbeda," kata Giordano.

 "Ini adalah situasi yang menakutkan karena mereka tidak memiliki konsekuensi alami yang mereka lakukan dengan penindasan offline." jelasnya.

"Kecanduan media sosial adalah ketika orang mendambakannya ketika mereka tidak menggunakannya, dan terus menggunakan media sosial meskipun ada konsekuensi negatif," katanya.

"Beberapa konsekuensi negatif bisa jadi mereka lelah di siang hari karena mereka menggulir sepanjang malam, mereka berkonflik dengan orang tua, mendapat nilai buruk di sekolah atau mereka terlibat dalam tindakan online yang kemudian mereka lakukan. menyesal, tetapi mereka masih terus menggunakan media sosial." ungkapnya. 

Penelitian ini juga menemukan bahwa remaja laki-laki lebih cenderung untuk terlibat dalam penindasan maya daripada perempuan, sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan perilaku agresif cenderung lebih didorong laki-laki. Penelitian lebih lanjut mengenai proses sosialisasi laki-laki dapat membantu tentukan apa yang arahkan mereka untuk terlibat dalam lebih banyak perilaku cyberbullying.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X