Seorang detektor logam di Inggris telah menemukan dua koin emas langka yang berasal dari pertengahan abad ke-14, saat Black Death melanda negara itu. Kedua koin abad pertengahan menggambarkan Edward III, yang mencoba memperkenalkan koin emas ke Inggris mulai tahun 1344.
Salah satu koin yang baru ditemukan, koin macan tutul dikeluarkan dari Januari hingga Juli 1344, dianggap "gagal" karena biaya mint yang terlalu tinggi dan nilai yang diberikan untuk koin macan tutul dinilai terlalu tinggi emas terhadap perak, menurut pernyataan Juni 17 dari Antiquities Scheme Portabel.
Edward III mencoba memperbaiki masalah moneter ini dengan memperkenalkan koin baru dari Juli 1344 hingga 1351, ketika koin baru lainnya dicetak. Koin ini, yang disebut bangsawan emas, beratnya hampir 0,3 ons lebih dari dua kali lipat macan tutul 0,12 ons.
Detektor logam menemukan kedua koin emas di dekat kota Reepham di Norfolk County pada Oktober 2019, tetapi para arkelog PAS baru saja menyelesaikan penilaian mereka terhadap koin-koin itu. Adapun bagaimana koin-koin itu berakhir di tanah, para arkeolog telah mengajukan dua kemungkinan.
"Tampaknya kedua koin masuk ke tanah pada saat yang sama, baik sebagai bagian dari kehilangan dompet atau sebagai bagian dari timbunan tersembunyi," menurut sebuah pernyataan dari PAS, sebuah proyek yang dikelola British Museum di Inggris dan Amgueddfa.
Koin-koin itu terlipat menjadi dua tetapi sebaliknya dalam kondisi baik, dengan goresan kecil yang kemungkinan disebabkan oleh aktivitas pertanian. Koin macan tutul 23 karat, yang berarti sekitar 96% emas murni, PAS melaporkan. Jika koroner lokal, seorang pejabat hukum independen, mengadakan pemeriksaan untuk meninjau koin, mereka mungkin memenuhi syarat sebagai "harta karun".
Penemuan macan tutul sangat luar biasa, mengingat tidak banyak dari koin-koin ini yang dicetak dan "hampir tidak ada yang selamat", Helen Geake, petugas penghubung penemuan untuk PAS, mengatakan kepada BBC. Hanya terdapat tiga koin macan tutul di museum umum hari ini, PAS melaporkan.
