Ketika kebelet untuk buang air besar atau BAB, toilet seharunya menjadi tempat yang dituju. Tetapi, pria ini malah berlari ke depan pintu rumah orang untuk menyelesaikan hajatnya dan berujung sanksi. Cerita ini berasal dari salah seorang di Singapura. Mengutip Channles News Asia, seorang pria bernama Zulkeflee Ab Razak memutuskan untuk jalan-jalan santai.
Zulkeflee pergi ke Geylang dan berakhir di Bukit Batok. Di sana, dia masuk ke sebuah flat tanpa adanya tujuan. Ketika berada di lantai 10, dia mondar-mandir karena merasakan perutnya yang sakit. Salah seorang pemilik flat merasakan bahwa wajah Zulkeflee sangat asing. Dia pun memantau pergerakan dari Zulkeflee.
Entah apa yang merasukinya, dia pun membuka celanan dan BAB di sebuah kaleng pembakar dupa di depan rumah pria yang sudah memantaunya. Kebetulan, pria itu keluar dari flat karena curiga dengan Zulkeflee. Kedapatan sedang BAB di kaleng pembakar dupa, dia habis dimaki-maki oleh yang memiliki flat.
Karena kaget, Zulkeflee langsung memakai celananya dan gegas untuk turun dari tangga. Dengan sigap, korban langsung menelpon polisi. Dalam beberapa jam saja, Zulkeflee pun ditangkap dan kasus ini berlanjut ke pengadilan.
"Kaleng pembakar dupa memiliki makna religius bagi sang empunya," ujar Wakil Jaksa Penuntut Umum Sean Koh.
Dari keterangannya, Zulkeflee mengaku dirinya kebelet BAB dan menemukan kaleng pembakar dupa itu tidak mempunyai tutup dan memutuskan untuk membuang air di sana.
Atas perbuatannya, dia pun diberikan hukuman tujuh pekan penjara dan denda sebesar 300 dolar Singapura atau setara Rp3 jutaan. Kejahatan itu bukanlah yang pertama dilakukan Zulkeflee, sampai-sampai hakim pengadilan pun menghafal wajahnya.
"Kamu datang ke sini hampir setiap tahun," kata sang hakim.
