Sering Dikira Negara Islam, Ternyata Begini Fakta Kehidupan Beragama di Turki

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 18:36 WIB
Turki sering dikira negara Islam (Z Creators/Elisa Oktaviana)
Turki sering dikira negara Islam (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Turki menjadi salah satu negara transit populer bagi jemaah haji, umrah dan wisatawan Indonesia yang plesir ke benua Eropa. Banyak yang mengira Turki negara Islam, mengingat 99 persen lebih penduduknya mengidentifikasi diri sebagai muslim.

Banyak juga yang shock, saat mengetahui fakta kehidupan beragama di negeri dua benua ini.

Islam di Turki, Riwayatmu Dulu…

Islam memang pernah berjaya di negara ini, lebih dari 600 tahun! Itu terjadi di era Turki Utsmani (Ottoman), yang dikenal sebagai kekhalifahan kuat dalam sejarah Islam. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian Asia, Afrika hingga Eropa.

-
Turki destinasi wisata halal populer (Z Creators)

Ottoman menerapkan nilai-nilai Islam dalam sistem politik, hukum maupun sosial. Bahkan menetapkan Islam sebagai agama resmi negara. Kekhalifahan ini dibubarkan 3 Maret 1924.

Turki Negara Sekuler

Turki resmi menjadi negara republik, 20 April 1924. Mustafa Kemal, pendiri sekaligus presiden pertama Republik Turki, menerapkan ideologi sekuler.  Artinya, urusan agama terpisah dengan urusan pemerintahan dan publik. Turki merupakan satu-satunya negara mayoritas Islam, yang menganut paham sekuler.

-
Republik Turki menganut paham sekuler (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Selama 15 tahun memerintah Turki, Mustafa Kemal yang dikenal dengan sebutan Ataturk (bapak bangsa Turki), menerapkan berbagai wujud sekulerisasi. Antara lain: mengganti huruf Arab dengan aksara latin, melarang penggunaan pakaian-pakaian yang menjadi simbol keagamaan di tempat-tempat umum dan lembaga pemerintahan, serta menghapus Kementerian Hukum Islam.

Puncaknya, tahun 1932, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengganti lafal azan yang berbahasa Arab ke dalam bahasa Turki. Tahun 1950, setelah kekuasaan kaum Kemalis (Partai Rakyat Republik) berakhir, azan kembali diucapkan dalam bahasa Arab.

Atheisme Meningkat di Turki

Direktorat Urusan Agama di Turki, Diyanet, mendeklarasikan bahwa sekitar 99 persen penduduk Turki mengidentifikasi diri sebagai penganut Islam. Sebagian besar mengikuti paham Sunni, sisanya Syi’ah yang terdiri dari beberapa sekte. Tapi, mayoritas hanya memahami Islam dalam konteks kultural dan sosiologis, bukan dalam konteks keagamaan.

-
Jumlah atheis meningkat di Turki (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Kristen dan Yahudi menjadi agama terbesar di Turki, setelah Islam. Turki memiliki komunitas Yahudi terbesar di antara negara-negara mayoritas Muslim. Tahun 2019, lembaga survey di Turki, Konda, menyatakan banyaknya warga Turki yang berpaling ke ateisme. Bahkan, 10 tahun terakhir, jumlahnya meningkat hingga tiga kali lipat.

-
Kristen agama terbesar kedua di Turki (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Bagaimanapun dinamika kehidupan beragama di Turki, negara ini tetap menarik untuk dikunjungi. Masjid yang berdiri di berbagai penjuru negeri, mudahnya mendapatkan makanan halal serta nilai-nilai Islam yang masih dijalankan dalam konteks budaya dan sosial, menjadikan Turki destinasi wisata ramah muslim. 

Artikel menarik lainnya:

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X