Pilot Asal Selandia Baru yang Jadi Korban Pembakaran Pesawat Susi Air Disorot Media Asing

- Rabu, 8 Februari 2023 | 17:45 WIB
Pesawat Susi Air. (ANTARA FOTO/Spedy Paereng/aww/aa)
Pesawat Susi Air. (ANTARA FOTO/Spedy Paereng/aww/aa)

Kasus pembakaran pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua menjadi sorotan media luar negeri, lantaran pilot yang membawa pesawat tersebut berkebangsaan Selandia Baru.

Dilansir news.com.au, pilot yang diduga disandera oleh KKB di Papua dikenal sebagai Kapten Philip Mark Mehrtens.

Saat insiden terjadi, Kapten Philip Mark Mehrtens terbang untuk maskapai milik Indonesia Susi Air dan membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi.

Baca juga: KKB Bakar Pesawat Susi Air, Pimpinan DPR Minta Aparat Ambil Langkah Tegas

Namun pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY yang terbang dengan rute Timika - Paro - Timika pada Selasa (7/2/2023) pagi sekitar pukul 06.17 WIT, dilaporkan terbakar.

-
Pembakaran pesawat Susi Air di Papua (Dok. TPNPB-OPM)

Saat mengetahui terjadinya lost contact, pihak Susi Air kemudian melepas pesawat lain untuk melakukan pencarian. Dari sini ditemukan pesawat sudah dalam keadaan terbakar.

Dugaan penyandaraan pilot asal Selandia Baru itu dibantah oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Menurutnya pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang tidak diketahui keberadaannya itu telah menyelamatkan diri.

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins mengatakan kepada penyiar publik RNZ telah mengetahui kasus yang menimpa Kapten Philip Mark Mehrtens.

"Saya mengetahui bahwa kedutaan Selandia Baru sedang menangani kasus ini," katanya dikutip dari news.com.au.

Baca juga: Panglima TNI Bantah Pilot Susi Air Disandera KKB, Faktanya Menyelamatkan Diri

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru memberikan dukungan konsuler kepada keluarga pilot atas insiden ini.

Buntut dari insiden tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup sementara Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Paro di Kabupaten Nduga Provinsi Papua.

"Lapter Paro masih ditutup sementara, mengingat posisi pesawat yang rusak berada di tengah-tengah lapangan terbang sehingga tidak memungkinkan operasional penerbangan ke atau dari Paro," ucap Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dikutip dari Antara.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X