Kota Batik, setidaknya inilah yang terlintas di benak jika mendengar tentang kota Pekalongan. Bukan tanpa alasan kota Pekalongan dikenal sebagai kota batik, ini lantaran batik-batik di sana sangat khas dengan motif beragam penuh arti dan kisah sejarah.
Selain memang memiliki pasar sentra batik yang menjadi kesukaan para wisatawan, ada juga museum batik sebagai tempat menggali dan belajar mengenai sejarah batik kota Pekalongan.
Lokasinya berada di kawasan budaya Jatayu Pekalongan. Tepatnya di Jalan Jatayu No.3 Kota Pekalongan. Museum ini berdiri kokoh dengan bangunan putih bergaya Belanda.
Baca juga: Rekomendasi Coffee Shop Estetik di Pekalongan, Asyik buat Malam Mingguan
Begitu masuk, kita akan disambut langsung oleh meja resepsionis, yang ada di sebelah kiri. Tiket masuk pun terbilang terjangkau, yakni Rp3.000 untuk anak-anak, Rp7.000 untuk dewasa atau umum, serta wisatawan mancanegara sebesar Rp10 ribu.
Setelah itu, para kamu yang datang akan dipandu oleh seorang petugas dan mengajak berkeliling serta menjelaskan informasi dan sejarah dari koleksi yang ada di museum.
Persis di sebelah meja resepsionis, kamu akan langsung bertemu dengan ruang pemeran satu yang berisi koleksi batik dengan beragam motif hasil kreasi dari para pelajar kota Pekalongan.
Beralih ke ruang pameran kedua yang berisi koleksi alat-alat yang digunakan dalam membatik, mulai dari jenis-jenis kain, malam, pewarna, canting, maupun cap beragam motif untuk jenis batik cap serta jedi atau bejana tembaga yang dipakai untuk proses pelepasan malam di zaman dulu.
Setelah itu, kamu akan diarahkan ke ruangan pameran ketiga yang dikhususkan sebagai ruangan untuk menyimpan koleksi batik jenis pedalaman dan batik pesisir.
Batik pedalaman sendiri merupakan sebutan untuk batik Solo dan Yogyakarta sebagai pusat peradaban batik di Indonesia.
Warnanya cenderung gelap seperti coklat atau hitam dengan motif umum seperti parang. Sementara batik pesisir adalah jenis batik dengan warna cerah yang disebutkan memiliki pengaruh dari luar seperti Belanda, China, atau Jepang sehingga motifnya juga lebih beragam.
Selain pengalaman mempelajari batik, kamu juga ditawarkan experience yang enggak kalah menyenangkan, yakni mencoba membuat batik sendiri.
Baca juga: Keren! Kota Pekalongan Inisiasi Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO
Di ruang workshop, kamu akan diberi sepotong kain dan diperbolehkan untuk berkreasi mencoba membatik dengan metode tulis maupun cap. Kain hasil membatik ini bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.