Kota Pekalongan, Jawa Tengah, kembali membuat langkah awal untuk melestarikan warisan busana khas Indonesia.
Kali ini dalam momentum peringatan Hari Batik Nasional (HBN) tahun 2022 lalu, Kota Pekalongan menginisiasi pengajuan kebaya sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO.
"Alhamdulillah dulu pada 2009 Kota Pekalongan sebagai pelopor untuk mengajukan batik sebagai 'Integible Culture Heritage' ke UNESCO. Itu pertama asalnya gagasan dari kita Kota Pekalongan dan Pemkot Pekalongan," ujar Ketua Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan, Romi Oktabirawa, Minggu (2/10/2022).
Romi menyatakan, saat ini proses pengajuan baru tahap awal yakni mulai melakukan pengumpulan data. Sebab untuk mengajukan ke UNESCO, diperlukan data yang akurat mengenai perjalanan kebaya sebagai busana yang selalu dipakai oleh masyarakat baik di Pekalongan maupun Indonesia.
Proses tersebut, dikatakan Romi juga dilalui batik saat pengajuan awal maupun pemeriksaan ulang yang dilakukan UNESCO setiap 10 tahun sekali.
"Batik ada durasinya juga, setiap 10 tahun direview. Alhamdulillah batik masih mendapat pengakuan. Karena pengakuan itu bisa saja dicabut. Misalnya saat masyarakat sudah tidak pakai batik lagi tapi menggunakan printing," katanya.
Romi menyatakan, sejauh ini baru Kota Pekalongan yang berinisiasi untuk mengajukan kebaya sebagai warisan budaya dunia. Sehingga ke depan dibutuhkan dukungan masyarakat seluruh Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut.
"Sebelumnya tidak ada yang mengajukan. Kami berharap ke depanada sinergi dari masyarakat dan daerah lain karena ini tingkatnya internasional bukan lagi nasional," harapnya.
Dukungan terhadap langkah yang akan dilakukan Kota Pekalongan juga disampaikan sejumlah organisasi wanita Kota Pekalongan. Dalam deklarasi bersama lima organisasi wanita yakni TP PKK, Perkumpulan Anisa Sholehah, Dharma Wanita Persatuan, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), dan komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI).
Perwakilan dari organisasi wanita membacakan deklarasi berisikan dukungan untuk mengajukan kebaya sebagai warisan budaya dunia. Perwakilan Perkumpulan Annisa Sholehah, Maryati membacakan deklarasi tersebut dalam kegiatan upacara peringatan Hari Batik Nasional.
"Menyatakan bahwa dunia perlu mengetahui dan mengakui kebaya dalah busana warisan leluhur nusantara sejak ratusan tahun yang lalu. Oleh karena itu, kami semua mendukung langkah-langkah untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia," katanya.
Artikel menarik lainnya:
- Fakta Unik Efriel, Guru Tampan Viral Idola Para Murid Ternyata Atlet Pencak Silat
- Wajah Baru Pasar Gembrong, Dulunya Habis Dilalap Api Kini Mentereng Warna-warni
- Sunset Spot Cemagi, Hidden Gem Baru di Bali yang Tiket Masuk Cuma Rp2 Ribu!
- Telaga Biru Samares, Kepingan Surga Kecil di Papua Keindahannya Setara Raja Ampat
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.