Beginilah potret dari Kota Alberobello di Italia, pemukiman dari abad ke-14 yang dulunya pemukiman liar para pekerja perkebunan.
Menurut cerita yang ada, pada abad ke-14 ada seorang tuan tanah yang membuka lahan di kawasan ini. Kemudian dia menjadikannya sebagai area perkebunan dan membangun rumah-rumah sementara untuk para pekerjanya.
Rumah-rumah sementara itu dibangun dari susunan batu kapur tanpa memakai semen. Dibangun semi permanen, agar masing-masing empunya rumah tidak membayar pajak yang terlalu tinggi. Dan kalau pun orang-orang pemerintah datang, mereka dengan mudah menghancurkan rumah-rumah itu.
Memasuki abad ke-18, populasi Alberobello saat itu sudah mencapai 3.500 jiwa. Tepat pada tahun 1797, kawasan ini resmi menjadi kota kecil bukan lagi sebagai area perkebunan.
Pemukiman Alberobello pun hingga kini masih bertahan eksistensinya dan lestari pula bentuk pemukimannya yang berbentuk rumah kerucut atau disebut trulo. Diketahui, ada sekitar 1.500 trullo yang berdiri di kawasan ini.
Banyak trullo yang dipugar kembali dan dijadikan sebagai rumah permanen tanpa menghilangkan desain awal rumah agar tetap lebih kuat.
Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, Alberobello menjadi destinasi yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Agar tidak mengganggu warga setempat, Alberobello pun dibagi menjadi dua bagian, yaitu kawasan Rione Monti dan Aia Picola.
Rione Monti dijadikan sebagai kawasan khusus wisata yang ramai dari wisatawan. Sementara itu, Aia Picola kawasan yang khusus perumahan penduduk setempat yang cenderung lebih sepi dan tenang.
Tertarik mengunjungi Alberobello?
