Tempat Wisata Ini Jadi Saksi Bisu Sejarah di Sumatera Barat

- Jumat, 5 Juli 2019 | 13:50 WIB
instagram/ecacamaricaa
instagram/ecacamaricaa

Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. 

Ciri khas Sumatera Barat terletak pada atap yang konon mengambil simbol tanduk kerbau. Dengan segala keunikan dan cerita yang dimiliki, Sumbar tidak berhenti memesona siapa pun yang mengunjungi.

Peninggalan sejarah merupakan salah satu petunjuk untuk mengetahui perikehidupan dan peradaban di masa lalu. Kita juga dapat mengurai suatu peristiwa dari jejak-jejak sejarah ini. Berbagai bentuk peninggalan ini terpelihara dalam suatu kawasan yang disebut situs. Benda-benda sejarah ini ada yang masih utuh terpelihara, tetapi banyak pula yang sudah terlupakan.

Berikut ulasan tempat wisata yang menyimpan sejarah di Sumatera Barat  :

1. Lobang Jepang

Lobang Jepang ini menyimpan begitu banyak cerita pahitnya masa penjajahan pada waktu itu. lobang ini dibangun atas perintah Panglima Divisi ke 25 Angkatan Darat Balatentara Jepang yaitu Letjen Moritake Tanabe.

Panjang lubang yang terdapat di lokasi ini lebih kurang 1400 meter, sedangkan panjang keseluruhan yang berada di bawah Kota Bukittinggi diperkirakan lebih kurang sekitar 5000 meter. Dengan demikian, yang terawat atau terpelihara hanya 30 persen dari yang seharusnya. Kegunaan utama dari lubang ini dulunya adalah sebagai basis pertahanan militer dari serangan sekutu. Karena kegunaannya itulah maka pembangunan Lubang Jepang ini dirahasiakan. Tidak ada yang tahu pasti kapan lubang ini mulai dibangun. Hanya dapat di perkirakan bahwa pembangunannya segera dilakukan setelah pendudukan Jepang pada 1942.

Diperkirakan puluhan sampai ratusan ribu tenaga kerja paksa atau romusha dikerahkan dari pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan untuk menggali terowongan ini. Pemilihan tenaga kerja dari luar daerah ini merupakan strategi kolonial Jepang untuk menjaga kerahasiaan megaproyek ini. Tenaga kerja dari Bukittinggi sendiri dikerahkan di antaranya untuk mengerjakan terowongan pertahanan di Bandung dan Pulau Biak.

2. Istano Basa Pagaruyung

Di zaman dulu, berdiri sebuah kerajaan bernama Pagaruyung. Kerajaan ini runtuh pada masa Perang Padri. Bangunan khas dengan atap berbentuk seperti tanduk kerbau ini, sampai sekarang masih banyak dikunjungi masyarakat Padang dan sekitarnya.

Istana ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang wajib dikunjungi yang terletak di kecamatan Tanjung Emas, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Komplek Istano Basa Pagaruyung yang mulai dibangun pada 27 Desember 1976 ini adalah nama dari tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi pusat Kerajaan Minangkabau pada masanya. 

Istano Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istano Basa asli terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar pada 1966.

Pada 27 Februari 2007, Istano Basa mengalami kebakaran hebat akibat petir yang menyambar di puncak istana. Akibatnya, bangunan tiga tingkat ini hangus terbakar. Ikut terbakar juga sebagian dokumen, serta kain-kain hiasan. Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran tersebut sekarang disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Harta pusaka Kerajaan Pagaruyung sendiri disimpan di Istano Silinduang Bulan, 2 kilometer dari Istano Basa.

3. Benteng Fort de Cook

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X