Saat berkunjung ke Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Gua Passea atau Leang Passea adalah salah satu tempat yang wajib untuk kalian kunjungi.
Konon, gua ini telah menjadi saksi sejarah peradaban masyarakat di Kabupaten Bulukumba. Situs purbakala ini diyakini telah menjadi tempat tinggal manusia sejak abad ke-8 sebelum Masehi.
Saat ini, akses menuju Gua Passea ini memang masih dalam tahap pengerjaan. Namun kalian sudah bisa datang untuk berkunjung. Meskipun rata-rata benda yang terdapat dalam gua sudah dipindahkan ke museum demi alasan keamanan.
Barangg-barang tersebut antara lain guci dan kendi yang mirip dengan benda purbakala Vietnam, Kamboja,dan China, namun kamu masih dapat melihat batuan yang berkilau di dalam Gua Passea.
Batuan ini seperti manik-manik kaca yang bersinar saat terkena cahaya matahari. Konon batuan ini berasal dari India. Karena hanya mengandalkan penerangan dari sinar matahari pengunjung disarankan berkunjung di siang hari.
Agar pengunjung mengetahui sejarah keberadaan Gua Passea ini dinas pariwisata setempat juga memasang papan bicara di beberapa lokasi. Papan bicara tersebut berisi tentang sejarah dan fungsi Gua Passea di zaman pra sejarah.
"Konon Gua ini menjadi tempat persembunyian warga Ara Bulukumba saat pulau ini didatangi Suku Kanibal. Makanya di dalam gua itu terlihat seperti ada kamar-kamar, termasuk alat masak dan dapur" jelas Safri salah satu warga yang tinggal di sekitar gua.
Nama Gua Passea sendiri berasal dari bahasa warga setempat yang berarti Gua Kesedihan. Gua ini juga sempat dijadikan tempat pemakaman layaknya pemakaman di Toraja sebelum agama Islam masuk ke wilayah Kabupaten Bulukumba.
Tak sulit untuk menemukan gua ini, Gua Passea berada di wilayah kampung Kaddoro, Desa Lembanna, Kecamatan Bonto Bahari Bulukumba, berjarak sekitar 8 meter dari lokasi wisata Pantai Pasir Putih, Tanjung Bira.
Untuk memasuki gua kamu harus membeli tiket masuk seharga Rp8 ribu. Setelah itu pengunjung bebas menjelajahi gua sepanjang 59 Meter ini.
"Akses jalannya memang masih perlu dibenahi, fasilitas juga masih kurang, tapi memang pemandangan di dalam gua itu sangat luar biasa," ungkap Udi, salah satu Pengunjung asal Makassar.
Artikel menarik lainnya:
- Entas-entas, Ritual Penuh Mistis untuk Menyempurnakan Arwah dari Suku Tengger
- Beneran Ajaib! Pulau di Riau Ini Memiliki Pasir yang Bisa Berbunyi Ketika Disentuh
- Tak Disangka, Tembakau Klaten Ternyata Jadi Bahan Baku Cerutu di Uni Eropa dan Amerika
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
