Entas-entas, Ritual Penuh Mistis untuk Menyempurnakan Arwah dari Suku Tengger

- Senin, 24 Oktober 2022 | 09:06 WIB
Ritual Entas-entas Suku Tengger. (Z Creators/Ahmad Sugeng Laksono)
Ritual Entas-entas Suku Tengger. (Z Creators/Ahmad Sugeng Laksono)

Indonesia kaya akan keberagaman budaya dan tradisi, mulai dari tradisi pernikahan, kelahiran, hingga kematian. Salah satunya yaitu Ritual Entas-entas yang ada di lereng Gunung Bromo dan dimiliki masyarakat Suku Tengger.

Lalu apa sih Ritual Entas-entas? Berikut ulasan mendalamnya yang telah dirangkum: 

1. Pengertian Ritual Entas-entas

-
Ritual Entas-entas Suku Tengger. (Z Creators/Ahmad Sugeng Laksono)

Ritual Entas-Entas ini, biasa dilaksanakan pada hari yang ke-1000 atau minimal pada hari ke-44 setelah ada keluarga yang meninggal. Istilah ‘Entas-entas’ berasal dari bahasa Jawa, yaitu entas yang berarti mengangkat, ada pula yang menyebut dengan istilah Nyewu atau selamatan seribu hari orang meninggal.

Namun ada kebanyakan ritual Entas-entas ini dilaksanakan sebelum acara adat pernikahan maupun acara adat khitanan. Ritual adat Entas-Entas ini warga yang mempunyai hajat mengundang sanak keluarga yang mempunyai keluarga atau orang tua yang sudah meninggal dunia dan dimintai Gombal Godong atau pakaian yang pernah dipakai keluarga yang sudah meninggal.

Istilah ‘Gombal Godong’ atau pakaian yang pernah dipakai leluhur nantinya dijadikan simbol leluhur hadir di acara Ritual Entas-entas tersebut. Jumlah pakaian yang diminta tergantung jumlah leluhur atau keluarga yang sudah meninggal.

Entas-entas merupakan gambaran dari meluruhkan atau mengangkat derajat leluhur yang sudah meninggal agar mendapatkan tempat yang layak dan lebih baik.

Bagi warga Suku Tengger pelaksanaan Ritual Entas-entas secara khusus yaitu untuk mensucikan roh atau arwah bagi orang yang sudah meninggal dunia. Atau sebagai upaya untuk memperingati kematian keluarga yang sudah meninggal dunia agar arwahnya bisa mendapatkan tempat yang lebih baik. Dalam tradisi ini, terdapat beberapa rangkaian urutan didalamnya, yakni reresik, mepek, mbeduduk, lukatan, dan bawahan.

Untuk melakukan upacara ini, berbagai keperluan harus disiapkan, diantaranya adalah kain putih, bebek, cepel, cobek, beras, kulak (wadah bambu). Selain itu, juga menyediakan sebuah boneka yang diberi nama Petra, sebagai tempat kembalinya roh atau arwah.

Adapun pembuatan boneka itu menggunakan bahan dedaunan dan bunga, kemudian nantinya akan disucikan oleh Dukun Pandhita. Masing-masing benda yang digunakan sebagai sarana upacara tersebut mempunyai makna tersendiri bagi warga Suku Tengger.

2. Tahapan Ritual Entas-entas

-
Ritual Entas-entas Suku Tengger. (Z Creators/Ahmad Sugeng Laksono)

Ada beberapa tahapan prosesi yang dilakukan, diantaranya yaitu, keluarga yang bersangkutan mengisi kulak atau bumbung yang terbuat dari bambu itu dengan beras. 

Kulak tersebut sebagai lambang dari yang meninggal tersebut. Kemudian, semua keluarga berkumpul di bawah kain putih panjang yang dibentangkan oleh dukun setempat. Setelah itu, dilakukan prosesi Entas-Entas. Inti dari upacara ini, bagi warga Ngadas yaitu untuk mengembalikan manusia kepada unsur alaminya, yaitu tanah, kayu, air dan panas.

Atma atau arwah yang dientas diwakili oleh orang yang masih hidup, meskipun itu tidak ada hubungan saudara. Adapun salah satu persyaratan warga yang mau mewakili atma tersebut tidak boleh memakai baju, untuk yang perempuan diharuskan memakai kemben, atau pakaian tradisional pembungkus tubuh wanita yang secara historis umum ditemui di daerah Jawa dan Bali.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X