Kasus COVID-19 di Thailand sendiri meningkat dan buat rumah sakit mulai kekurangan tempat tidur. Melihat hal itu, Bandara Internasional Suvarnabhumi yang berada di Bangkok akan dirubah menjadi rumah sakit darurat. Melansir Bangkok Post, rumah sakit darurat itu bakal dibuka di terminal yang baru selesai dibangun, tetapi belum diresmikan.
Terminal itu mempunyai luas 216.000 meter persegi dan terdiri dari 4 lantai. Diperkirakan lantai dasar bisa tampung setidaknya 5.000 tempat tidur untuk orang yang terinfeksi COVID-19 yang mengalami gejala. Kemudian, pada lantai dua dirubah menjadi unit perawatan intensif untuk menangani kasus yang paling parah.
Sementara, dua lantai teratas digunakan untuk menampung orang yang terinfeksi COVID-19, tetapi tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami penderitaan ringan. Sebelumnya, pemerintah Thailand mengklaim ada banyak tempat tidur untuk menampung infeksi COVID-19 dari gelombang ketiga pandemi, termasuk kasus yang paling parah.
Beberapa rumah sakit dalam beberapa pekan terakhir bahkan telah menghentikan pengujian COVID-19 untuk hindari kewajiban menerima pasien positif COVID-19. Padahal, daftar tunggu sudah sangat panjang. The Thaiger pun melaporkan tidak sedikit pasien yang berkemah di lura rumah sakit sembari menunggu antrian.
Thailand sendiri memang tengah mencatatkan kenaikan kasus COVID-19 akhir-akhir ini. Bahkan, rekor harian infeksi dan yang meninggal dunia tertinggi setiap hati. Secara rata-rata harian ada hampir 6.000 kasus bau di Thailand.
Gugus tugas COVID-19 Thailand mulai menimbang usulan untuk lockdown Bangkok, sebagai episentrum COVID-19 di Thailand. Usulan lockdown itu sudah mengemuka sejak bulan lalu, tapi pemerintah Thailand memutuskan untuk lakukan pembatasan di restoran dan konstruksi.
