Berkunjung ke Kaliwungu, Kota Santri yang Kental dengan Suasana Religius

- Selasa, 4 April 2023 | 14:42 WIB
Kaliwungu Kota Santri (Z Creators/Lulu Nida)
Kaliwungu Kota Santri (Z Creators/Lulu Nida)

Berbatasan dengan bagian barat Kota Semarang, Kaliwungu disebut sebagai Kota Santri karena memiliki puluhan pondok pesantren. Menurut sejarah, nama Kaliwungu didapat dari sebuah perseteruan antara seorang guru dan muridnya yang berbeda prinsip yaitu Sunan Katong dan Pakuwojo.

Keduanya wafat dalam perseteruan tersebut dan darahnya mengalir ke sungai. Sunan Katong memiliki darah biru sedangkan Pakuwojo memiliki darah merah, percampuran antara darah dari keduanya berubah menjadi warna ungu hingga disebutlah daerah tersebut Kaliwungu.

Terkenal sebagai Kota Religi, intensitas pengunjung naik ketika bulan Syawal. Para pengunjung biasanya datang dengan tujuan sekedar mencari hiburan karena adanya pasar musiman seperti pasar malam, berziarah ke Jabal, atau keduanya.

-
Kaliwungu Kota Santri (Z Creators/Lulu Nida)

 

Jabal merupakan tempat dimakamkannya para penyebar agama Islam di Kaliwungu, tepatnya di Desa Protomulyo, yang di antaranya ada makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong, Kiai Haji Ahmad Ru'yat, Kiai Mustofa, dan Wali Sya'fak.

Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Cara Menparekraf Tutup Kerugian

“Kalo Syawalan itu ramai sekali sampai jalanan penuh dan macet. Biasanya (para pengunjung) ke pasar sore kan ada pasar malam itu atau ziarah ke makam di Jabal,” ujar Mualfi yang merupakan salah satu penduduk lokal.

Sektor kuliner di Kaliwungu dapat dijumpai di sepanjang komplek alun-alun Kaliwungu (kalau sore menjadi Pasar Sore) yang terletak di depan masjid Al-Muttaqin. Namun, kini alun-alun Kaliwungu sedang dalam proses renovasi.

-
Kaliwungu Kota Santri (Z Creators/Lulu Nida)

“Ya memang lagi direnovasi itu (alun-alun). Pasarnya pindah sementara di bekas balai desa,” kata Mualfi.

Baca Juga: Liburan Seru di Agro Bhumi Merapi, Tempat Asik Belajar Pertanian dengan View Gunung Merapi

Masjid Al-Muttaqin sendiri menjadi masjid dengan pusat kegiatan religi. Salah satunya adalah ngaji pasan, yaitu kegiatan mengaji berbagai kitab selama bulan Ramadan. Di masjid ini juga diadakan buka puasa bersama setiap harinya.

-
Kaliwungu Kota Santri (Z Creators/Lulu Nida)

Kuliner khas Kaliwungu yang mudah dijumpai adalah sumpil (terbuat dari beras yang dibungkus daun bambu), momoh (olahan daging sapi), olahan bandeng, dan kerupuk tayamum.

Kurang lengkap rasanya bila berkunjung ke Kaliwungu namun tak membawa kerupuk tayamum sebagai buah tangan untuk dibawa pulang yang paling banyak dijumpai di sana.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X