Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Cara Menparekraf Tutup Kerugian

- Selasa, 4 April 2023 | 14:35 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno (ANTARA/HO-Humas Kemenparekraf)
Menparekraf Sandiaga Uno (ANTARA/HO-Humas Kemenparekraf)

Keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 berbuntut panjang. Tak hanya memupuskan mimpi punggawa Garuda Muda, ternyata momen ini memicu kerugian bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Kerugian dari batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia diprediksi mencapai Rp3,7 triliun. Alih-alih meratapi kegagalan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menawarkan solusi untuk menutup kerugian tersebut.

Baca juga: Timnas Indonesia Fokus ke SEA Games 2023, Usai Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Sandiaga yakin Indonesia masih memiliki sejumlah potensi untuk menyelenggarakan event internasional. Misalnya saja berkaitan dengan event MotoGp dan beberapa konser.

"Kami sudah mencari solusi dengan harapan bisa menutup potensi pendapatan yang hilang dengan beberapa aktivasi dari side events yang harus tetap terlaksana misalnya berkaitan dengan Kharisma Even Nusantara (KEN), MotoGP dan beberapa konser besar lainnya," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam weekly briefing, Selasa (4/4/2023).

-
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. (ANTARA/HO-Humas Kemenparekraf)

Lebih lanjut Sandiaga merinci, 6 stadion yang semula akan digunakan untuk pertandingan Piala Dunia U-20 dapat dimanfaatkan untuk acara lain. Salah satunya bisa menjadi venue MICE.

Baca juga: Senasib dengan Indonesia, FIFA Batalkan Status Peru sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17

"Ada kesempatan bidding bagi kegiatan MICE termasuk konser-konser musik dan event-event budaya, ini bisa memanfaatkan stadion yang sudah terenovasi dengan baik di 6 lokasi," ujarnya.

Sandiaga mengimbau agar masyarakat tidak khawatir akan dampak gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Diimbau juga untuk tidak larut dalam permasalahan ini dan segera bangkit dari keterpurukan.

"Jangan terlalu lama kita larut dalam polemik yang berpotensi memecah belah bangsa kita. Mari kita bergerak menatap ke depan untuk terus menghadirkan solusi agar kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi khususnya peningkatan lapangan kerja dan biaya hidup semakin terjangkau," bebernya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X