Kekhawatiran naiknya air laut yang disebabkan oleh pemanasan global dapat membuat negara kepulauan kecil di Pasifik Selatan lenyap di muka bumi.
Tuvalu di Pasifik Selatan lebarnya hanya beberapa meter di sepanjang sebagian besar panjangnya, dan Perdana Menterinya mengatakan perubahan iklim mengancam keberadaan warga di sana.
Tanah yang dulu subur kini menjadi tandus karena menyerap garam laut dan penyimpanan air bawah tanah telah dibanjiri oleh air laut, itu artinya penduduk setempat bergantung pada air hujan.
11.000 penduduk Tuvalu akhirnya harus ditempatkan kembali di tempat lain jika prosesnya tidak dibalik bersama dengan 340.000 orang lainnya, dilansir news.com.au.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Antartika Catat Rekor Suhu Terpanas dengan 18,3 Derajat Celcius
Pengingat yang jelas tentang apa yang terjadi di planet ini muncul setelah laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB yang dirilis minggu lalu.
Bukan hanya Tuvalu yang terancam, karena sebagian besar kepulauan Solomon, kepulauan Marshall dan banyak lainnya di Pasifik barat.
Ibu ibu kota Funafuti, bandara berada di dekat bangunan tempat tinggal dan dekat dengan dua bangunan terbesarnya, perlemen negara dan rumah sakit Princess Margaret yang juga memiliki pemandangan laut.
Setiap orang memiliki pemandangan laut di ibu kota negara yang dibangun di atas tiga pulau karang tipis yang berkelok-kelok yang nyaris tidak bisa menjulurkan kepala ke atas Pasifik di satu sisi dan laguna Te Namo di sisi lain.
