Harga tiket pesawat di Indonesia sering kali dikeluhkan wisatawan. Mahalnya harga tiket pesawat antar provinsi di Indonesia juga jadi salah satu alasan wisatawan domestik lebih memilih liburan ke luar negeri.
Mengenai hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan upaya yang dilakukan agar harga tiket pesawat stabil, melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi pesawat.
Baca juga: Hore! Mulai Maret 2023 Hong Kong Bakal Bagikan 500 Ribu Tiket Pesawat Gratis untuk Wisman
"Presiden sudah berikan arah kepada saya dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi dengan maskapai-maskapai yang siap untuk China terutama dan India yang merupakan peluang yang sangat potensial," kata Sandiaga, dikutip dari Antara.
Selain itu, terdapat kajian harga bahan bakar Avtur, yang merupakan komponen terkait harga tiket yang cukup signifikan, yang mana nantinya akan dilaporkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Sandiaga menekankan pihaknya fokus mengusahakan agar bahan bakar Avtur dapat berdaya saing. Oleh karena itu, melalui penambahan penerbangan dan ketersediaan kursi diharapkan turut berkontribusi agar harga tiket berangsur turun.
Baca juga: Tega! Pasangan Ini Tinggalkan Bayinya di Bandara karena Enggak Mau Beli Tiket Pesawat
Dilansir Antara, harga bahan bakar Avtur rute domestik di Bandara Soekarno Hatta (CGK) periode 1-14 Februari 2023 turun jadi Rp14.947,59 per liter untuk penerbangan domestik dan 88,9 sen dolar AS/liter untuk penerbangan internasional.
Sebelumnya diberitakan, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan harga tiket penerbangan dipengaruhi oleh tiga hal, yakni faktor muat penumpang atau load factor, ketersediaan pesawat, hingga harga Avtur.
Artikel Menarik Lainnya: