East Side Gallery dulunya adalah Tembok Berlin. Tembok pembatas beton sepanjang 140 kilometer yang dibangun oleh Jerman Timur pada 13 Agustus 1961 ini memisahkan antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Tembok ini dibangun untuk mencegah penduduk Jerman Timur melarikan diri ke Jerman Barat.
Pada 9 November 1989, banyak orang datang membawa palu godam dan sejenisnya untuk menghancurkan beberapa bagian tembok. Orang-orang yang disebut sebagai "Mauerspechte" (pelatuk tembok) ini membuat beberapa lubang perbatasan yang enggak resmi. Akhirnya, setelah hampir satu tahun runtuhnya Tembok Berlin, reunifikasi Jerman Timur dan Barat pun resmi pada 3 Oktober 1990.
Kini, sisa reruntuhan Tembok Berlin yang terletak di sepanjang sungai Spree dan Mühlenstrasse ini, menjadi salah satu galeri terbuka terpenting di dunia, dengan panjang 1316 meter.
Setelah penghancuran Tembok Berlin, 118 seniman dari 21 negara diundang ke Berlin untuk melukis mural di sisa-sisanya, yang sekarang menjadi Galeri Sisi Timur. Galeri ini secara resmi dibuka pada 1990 pada 28 September, dan dianugerahi status memorial yang dilindungi pada tahun berikutnya. Sebagai pengingat akan sejarah perjuangan untuk kebebasan, dan semangat yang tak tergoyahkan.
Total ada sekitar 105 mural yang menghiasi tembok. Mural tersebut dipenuhi dengan harapan akan masyarakat yang lebih baik dan lebih manusiawi, dengan harapan tidak adanya lagi perpecahan, mata-mata, dan penganiayaan, harapan akan adanya kebebasan.
Para seniman yang melukis tembok juga mengomentari perubahan politik 1989-1990 dalam karya-karya mereka. Salah satunya lukisan berjuluk Ciuman Persaudaraan Dmitri Vrubel (My Lord, Help Me to Survive This Deadly Love, 1990), berupa lukisan ciuman antara pemimpin Soviet Leonid Brezhnev dan pemimpin Jerman Timur Erich Honecker.
Mural lainnya adalah penggambaran Brigit Kinders tentang Trabant, mobil Jerman Timur yang populer, mengerem menembus tembok. Ditampilkan pada kartu pos dan memorabilia Berlin lainnya, karya-karya ini bergabung dengan banyak karya lainnya di galeri terbuka yang dikunjungi jutaan orang setiap tahun.
Mural-mural di Tembok Berlin bisa kamu nikmati dengan berjalan kaki.
Artikel Menarik Lainnya:
-
Abi Ismail, Sosok di Balik Foto Liburan Artis di Eropa: Mulai Gading hingga Kiky Saputri
-
Pasca Gempa Mematikan, WNI di Turki Sampai Lakukan Hal Ini dalam Menghadapi Bencana
-
Dijuluki Jepangnya Indonesia, Ini 3 Fakta Menarik Tegal yang Bikin Melongo
-
Film Titanic Tayang Ulang Februari 2023, Sejumlah Fakta Uniknya Bikin Tercengang
-
Kisah Sepasang Batu yang Memilukan di NTT, Konon Sering Berpindah-pindah Secara Misterius