Kisah Sepasang Batu yang Memilukan di NTT, Konon Sering Berpindah-pindah Secara Misterius

- Selasa, 7 Februari 2023 | 12:49 WIB
Batu Hun yang mirip pulau kecil (Z Creators/Arianto Selly)
Batu Hun yang mirip pulau kecil (Z Creators/Arianto Selly)

Batu Termanu merupakan obyek wisata alam yang terkenal di Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Bagi penduduk Rote Ndao, Batu Termanu menyimpan kisah memilukan sekaligus dianggap sebagai batu pendatang rezeki maupun tempat pemujaan.

Keunikan Batu Termanu

-
Potret Batu Hun, bagian dari Batu Termanu (Z Creators/Arianto Selly)

Batu Termanu merupakan nama untuk dua batu yang letaknya berjauhan. Batu pertama yang dikenal dengan sebutan batu Su'a Lai terletak di tanjung, sementara batu lainnya yang bernama Batu Hun berada di laut lepas. 

Batu Su’a Lai dipercaya sebagai batu perempuan yang berdiri kokoh menjulang tinggi di dataran Pantai Leli, Kelurahan Onatali. Sementara batu Hun terletak di lautan Fopo. 

Baca Juga: Misteri Batu dari Vietnam "Berpindah" Sampai ke Pulau Rote, Konon Bisa Datangkan Rezeki

Obyek wisata Batu Termanu menawarkan keindahan alam perbukitan, savana dan panorama laut yang memesona. Savananya berupa perbukitan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan seperti damar merah, lontar dan bidara. Hewan seperti kerbau, kambing dan kuda sering kali ditemui di area savana yang hijau saat musim hujan dan kecoklatan saat musim kemarau. 

-
Batu Su'a Lai saat musim hujan (Z Creators/Arianto Selly)

Sementara keindahan laut Batu Termanu tercermin dari kekayaan terumbu karang dan bebatuan karang berbagai bentuk dan warna yang memukau. 

Misteri Batu Termanu yang konon sering berpindah-pindah

-
Pengunjung berfoto dengan latar panorama Su'a Lai (Z Creators/Arianto Selly)

Dibalik keindahannya, Batu Termanu ternyata menyimpan kisah memilukan. 

Konon kedua batu ini merupakan perwujudan dari sepasang batu lelaki dan perempuan yang dikenal dengan nama Batu Su’a Lai Modo (perempuan)  dan Batu Hun Hate (Laki-laki). Kedua batu ini berasal dari Timau, Amfoang, Kabupaten Kupang-NTT. 

Konon, pecahan batu Su’a Lai merupakan Fatuleu, sementara pecahan batu Hun adalah Timau. Karena dipicu konflik harta pustaka, kedua batu ini memilih untuk mengembara. 

-
Hewan yang asik merumput di padang Batu Termanu (Z Creators/Arianto Selly)

Mereka melakukan perjalanan ke arah selatan, menyinggahi sebuah pulau kecil dengan sebutan "Lolo Neo Do Tenu Hatu" yang merupakan sebutan lain untuk pulau Rote yang berarti Pulau Kegelapan. 

Di pulau Rote mereka mampir ke semua daerah (Oepao, Landu, Lelenuk, Talae, Keka, Lole, Ba'a, Lelain, Thie, Oenale, Dela, Dengka), tapi kehadiran batu ini tidak mendapat perhatian sehingga kedua batu tersebut berpindah lagi dan menyusuri sisi lain, dengan berjalan ke sebelah utara dan singgah di Nusak Pa'da atau yang lebih dikenal dengan nama Termanu. 

-
Panorama Su'a Lai (Z Creators/Arianto Selly)

Saat sampai di Termanu, masyarakat begitu antusias dengan kehadiran mereka dengan kebiasaan mereka yang sering berpesta pora. Setelah beberapa lama menetap, kedua batu memutuskan untuk berpetualang ke tempat lain. Ketika mereka akan berangkat, masyarakat Termanu sangat terpukul dan mendesak sang Manek atau Raja agar memohon kepada sepasang batu untuk menetap. 

Sang Raja bersumpah dalam janjinya, bahwa dirinya dan keturunannya akan terus setia menjaga dan mempersembahkan korban kepada kedua batu dan menjadikan puncak batu Su'a lai sebagai tempat ritual adat yakni tempat "mana songgo/ina songgo" (pemimpin ritual animisme mempersembahkan kurban). 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X