Khawatir Virus Corona, Kapal Pesiar Ditolak Berlabuh

- Kamis, 13 Februari 2020 | 11:35 WIB
Ilustrasi kapal pesiar (Unsplash/ Anthony Metcalfe)
Ilustrasi kapal pesiar (Unsplash/ Anthony Metcalfe)

Virus corona telah menggangu perjalanan wisata di seluruh dunia, khususnya, wisata kapal pesiar. Para penumpang kapal pesiar terombang-ambing di laut selama beberapa pekan karena ditolak oleh pelabuhan di sejumlah negara.

Kapal pesiar MS Westerdam misalnya, para penumpang beserta kru telah menghabiskan dua pekan di laut karena ditolak oleh lima negara. Alasannya, dikhawatirkan ada seseorang di atas kapal mungkin terinfeksi virus corona. 

Pada Kamis pagi, (13/2/2020) Kamboja dilaporkan nyaris menolak penumpang MS Westerdam yang ingin merapat di pelabuhan Kamboja Sihanoukvill. Penolakan yang datang bertubi-tubi pun membuat para penumpang resah dan mencurahkan parasaannya.

"Kami mengalami begitu banyak momen, sehingga kami mengira akan segera pulang, tapi kami malah ditolak," kata Angela Jones, seorang turis Amerika yang berada di atas kapal kepada Reuters.

Jones dan sesama penumpang lainnya telah menghabiskan hampir dua pekan di laut karena kapal itu gagal menemukan negara yang mengizinkan mereka merapat.

"Pagi ini, bisa melihat tanah saja sudah menggembirakan," tambah Jones.

"Aku berpikir: Apakah ini nyata?" ungkapnya heran.

Penumpang di atas kapal telah menjalani pemeriksaan kesehatan rutin sepanjang perjalanan yang bermasalah, menurut Holland Amerika, operator kapal dan satu unit Carnival Corp yang berbasis di Miami.

Meskipun tidak ada seorang pun di kapal yang jatuh sakit, kapal tersebut tetap. Negara-negara tersebut antara lain Jepang, Taiwan, Guam, Filipina dan Thailand.

Ketakutan yang muncul dari pihak berwenang di negara-negara tersebut adalah karantina yang sedang berlangsung di Jepang dari kapal pesiar Diamond Princess, yang juga dikelola oleh unit Carnival Corp. Sebanyak 175 dari 3.700 orang di dalamnya, Princess Diamond telah dites positif terkena virus corona.

Pada Selasa, Westerdam telah berusaha untuk berlabuh di Bangkok tetapi ditolak oleh otoritas Thailand. Pada hari Rabu, sebuah kapal perang Angkatan Laut Thailand akhirnya mengawal Westerdam keluar dari Teluk Thailand, di mana kapal itu menuju jalur baru ke Kamboja.

Kapten Westerdam, Vincent Smit mengatakan dalam sebuah surat kepada penumpang bahwa kapal akan berlabuh di luar Sihanoukville terlebih dahulu untuk memungkinkan pihak berwenang melakukan pemeriksaan kesehatan di atas kapal.

Sebagian besar penumpang sepertinya bisa mendapat izin turun apabila negatif dari virus corona. Mereka bisa memulai perjalanan pulang melalui penerbangan charter dari Phnom Penh, ibukota Kamboja, mulai 14 Februari 2020.
Duta Besar AS untuk Kamboja mengatakan ia telah mengirim tim untuk membantu warga AS turun dan pindah ke tujuan selanjutnya dan berkoordinasi dengan kedutaan besar negara lain.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X