Sejak mengakuisisi Twitter dan membuat kebijakan yang anti mainstream, Elon Musk memang mendapat banyak sekali cibiran dari para netizen yang tidak sependapat dengannya.
Bukan hanya menerima cibiran saja guys! Musk juga mendapat sebuah ancaman 'senjata api dengan dua peluru' dari Larry Elder, yang membuat keselamatannya kian terancam.
Baca Juga: MrBeast Tawarkan Diri Jadi CEO Twitter, Elon Musk Cuma Anggap Candaan
Pada tanggal 18 Desember 2022 lalu, Larry Elder yang merupakan politisi asal Amerika Serikat membuat sebuah tweet yang cukup menyita banyak perhatian. Tweet tersebut berbunyi,
"Jika Adolph Hitler, Mao Tse Tung, dan Elon Musk sedang berjalan di jalan, dan Anda memberikan senjata kepada orang kidal Amerika dengan dua peluru — dia akan memasukkan keduanya ke dalam Elon Musk"
If Adolph Hitler, Mao Tse Tung and Elon Musk were walking down the street, and you gave an American lefty a gun with two bullets—he’d put both in Elon Musk.#TwitterFiles @elonmusk
— Larry Elder (@larryelder) December 17, 2022
Elon Musk yang mendapat ancaman seperti itu pun langsung bertindak, namun dengan gayanya yang khas. Ia membalasnya dengan mengatakan, "Dan dua-duanya gagal"
And miss both times
— Elon Musk (@elonmusk) December 18, 2022
Disisi lain, sang ibu yaitu Maye Musk tampak tidak terima jika anaknya mendapatkan ancaman dari Elder. Melalui tweetnya, ia yakin jika anak dan keluarganya akan malu karena telah membuat tweet seperti itu.
“Sungguh tweet yang penuh kebencian dan mengancam. Saya harap Anda tidak memiliki anak atau keluarga karena mereka akan menundukkan kepala karena malu.” tulis Maye Musk.
Tidak diketahui pasti apa maksud dan tujuan dari Larry Elder membuat tweet yang menyerang pemilik baru Twitter. Satu hal yang pasti, Maye Musk telah melaporkan Elder atas tindakannya tersebut.
Baca Juga: Identitas Penguntit Elon Musk Akhirnya Teridentifikasi, Namanya Brandon Collado
Beberapa hari belakangan, keselamatan Elon Musk dan keluarganya memang sedang dalam bahaya, setelah putranya yang sedang bepergian dengan mobil tiba-tiba diikuti oleh "penguntit gila" di malam hari.
Lebih jauh, Musk memastikan bahwa dia akan mengambil tindakan hukum terhadap Jack Sweeney, seorang mahasiswa di balik akun Twitter yang kerap melacak penerbangan jet pribadi miliknya.