Acer yang kini dikenal sebagai perusahaan teknologi yang memproduksi desktop, notebook, hingga server ini dilaporkan telah mengalami peretasan oleh hacker sebanyak dua kali dalam waktu satu minggu.
Sebelum Acer mengonfirmasi terjadinya peretasan tersebut, kelompok hacker bernama Desorden telah mengirimkan email ke sejumlah wartawan untuk melaporkan bahwa mereka telah berhasil meretas server Acer di India dan mencuri data di dalamnya.
Namun tak lama setelahnya, Desorden kembali mengirim email yang menyebutkan bahwa pihaknya kembali berhasil meretas server Acer yang kali ini di Taiwan dimana mereka juga berhasil mencuri data berisikan informasi karyawan dan produk Acer.
Sebagai bukti, Desorden mengunggah screenshot portal Acer Taiwan yang hanya bisa diakses secara internal beserta file CSV yang berisikan data login karyawan dari Acer.
Dikutip dari Bleeping Computer, Desorden mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin meminta uang tebusan dari Acer terkait peretasan tersebut, khususnya untuk server di Taiwan. Pihaknya hanya ingin memberitahu bahwa Acer memiliki keamanan cyber yang lemah.
"Kami tak meminta pembayaran terpisah atas peretasan situs Taiwan mereka. Ini dilakukan untuk membuktikan bahwa Acer telah mengabaikan keamanan cyber-nya," tulis pihak Desorden melalui emailnya.
Desorden juga mengatakan jika server Acer lain yang ada di negara seperti Malaysia hingga Indonesia juga memiliki kerentanan meskipun pihaknya tak memiliki rencana untuk meretas dan mengambil datanya.
