Baru-baru ini tim peneliti dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika di Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil membuat sebuah prototipe dari baterai nuklir yang dapat digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik yang memerlukan arus listrik.
Diketahui bahwa penelitian tersebut dilakukan oleh 4 orang dosen bersama dengan 6 asisten peneliti. Penelitian tersebut juga ditinjau langsung oleh mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
Tak hanya itu saja, pembiayaan penelitian tersebut juga mendapat dukungan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan Indonesia sampai prototipe tersebut berhasil dibuat.
"Ini awalnya dulu didanai oleh beliau. Beliau ingin teknologi nuklir Indonesia ada sesuatu yang dapat diciptakan, tak hanya teoritis. Inilah bukti kami yang sudah melakukan sesuatu dan ada hasilnya, meskipun masih kecil, itu hanya tinggal di scale-up saja" ucap Ir Yudi Utomo Imardjoko, MSc, PhD selaku ketua tim peneliti tersebut.
Selain itu, para peneliti diketahui masih terkendala dalam biaya komponen Plutonium 238 yang diketahui dijual dengan harga yang cukup mahal dan harus di impor dari luar negeri.
Biasanya para peneliti mendapatkan bahan Plutonium tersebut dari Rusia dengan harga sebesar USD8.600 atau setara dengan Rp120 jutaan per keping.
Namun dengan keberhasilan mereka dalam membuat prototipe baterai nuklir ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan tenaga nuklir menjadi salah satu cara untuk menghemat pemakaian minyak bumi.
