Meski Tersingkir, Atlet Termuda Olimpiade Tokyo Hend Zaza Tetap Jadi Inspirasi

- Sabtu, 24 Juli 2021 | 21:52 WIB
Petenis meja Suriah Hend Zaza bersiap serve saat melawan atlet Austria Liu Jia dalam babak penyisihan tunggal putri tenis, Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo pada 24 Juli 2021. (photo/REUTERS/Luisa Gonzalez)
Petenis meja Suriah Hend Zaza bersiap serve saat melawan atlet Austria Liu Jia dalam babak penyisihan tunggal putri tenis, Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo pada 24 Juli 2021. (photo/REUTERS/Luisa Gonzalez)

Atlet asal Suriah, Hend Zaza, yang berusia 12 tahun, termuda di Olimpiade Tokyo, tersingkir dari turnamen tenis meja di babak pembuka, Sabtu (24/7).

Dia kemudian berswafoto dengan lawannya dari Austria untuk mengingat kesempatan bertanding di acara olahraga multievent tingkat dunia itu.

Seperti yang diketahui, Zaza bertarung dengan lawan yang lebih dari tiga kali usianya di babak penyisihan tunggal putri, Liu Jia, 39 tahun, namun tidak menunjukkan tanda-tanda gugup, mempertahankan ketenangannya meskipun kalah 4-0.

"Sangat sulit untuk mempersiapkan mental untuk (Olimpiade) tetapi saya pikir saya entah bagaimana berhasil mengatasi ini, dan ini adalah bagian yang saya pikir saya lakukan yang terbaik selama pertandingan," kata Zaza setelah pertandingan, dikutip dari REUTERS.

Baca juga: Golkar NTT Minta Maaf Soal Kadernya yang Viral Berjoget Langgar Prokes Saat Pandemi

"Pelajaran utamanya adalah kekalahan di pertandingan ini, terutama di pertandingan pertama. Jadi lain kali, saya akan bekerja keras untuk melewati babak pertama, kedua, ketiga, karena saya ingin bermain lebih banyak di kompetisi ini," dia menambahkan.

Pelatihnya Adham Jamaan mengatakan bahwa atlet tenis meja itu perlu terus berlatih, dan dia "akan baik-baik saja".

Menurut sang pelatih, Zaza hanya dapat berpartisipasi dalam dua atau tiga pertandingan eksternal setahun karena perang saudara Suriah.

Pemadaman listrik yang sering juga membatasinya untuk sesekali berlatih, hanya pada siang hari.

Namun Zaza mendapat peluang setelah memenangkan turnamen kualifikasi Olimpiade Asia Barat di Yordania tahun lalu, menjadi petenis meja Suriah pertama yang lolos ke Olimpiade.

"Selama lima tahun terakhir, saya telah melalui banyak pengalaman berbeda, terutama dengan perang yang terjadi di seluruh negeri dan penundaan pendanaan untuk Olimpiade," kata Zaza.

Dia memang kalah dalam Olimpiade pertamanya ini, namun ia telah membuka jendela harapan untuk kaum muda di seluruh dunia yang bertekad bangkit dari situasi-situasi nyaris mustahil.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X