Begini Kesimpulan Sementara TGIPF Terkait Tragedi Kanjuruhan

- Minggu, 9 Oktober 2022 | 12:04 WIB
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) saat investigasi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) saat investigasi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah menemui sejumlah pihak terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dari pertemuan tersebut diperoleh kesimpulan sementara.

Salah satu Anggota TGIPF, Mayjen TNI (Purn) Suwarno mengatakan pihak-pihak yang telah ditemui, yakni Panitia Pelaksana (Panpel) di lapangan, steward, dan security officer.

Dari pertemuan tersebut, kata Suwarno, TGIPF telah mengantongi berbagai informasi yang berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan. Selanjutnya, informasi tersebut akan dianalisa.

Baca Juga: Tragis! Ternyata Cuma 2 dari 8 Pintu Darurat yang Dibuka Saat Tragedi Kanjuruhan Terjadi

“Kita sudah mendapatkan informasi dari unsur Panitia Pelaksana di lapangan, unsur dari steward, dari security officer, dan hari ini tim sempat melihat ke stadion Kanjuruhan. Semua informasi ini kita akan jadikan sebagai masukan, dan nanti kita akan olah di Jakarta,” kata Suwarno dalam keterangan tertulis, Minggu (9/10/2022).

Lebih lanjut, Suwarno mengungkapkan, TGIPF juga sudah bertemu dengan beberapa perwakilan dari Aremania. Suporter Arema ini merasakan langsung saat kejadian di Kanjuruhan.

Untuk itu, lanjut dia, TGIPF berharap mendapatkan informasi yang komprehensif dari semua unsur.

Sementara itu, anggota TGIPF Nugroho Setiawan menyampaikan, kesimpulan sementara adalah Stadion Kanjuruhan tidak layak untuk menggelar pertandingan berisiko tinggi atau high risk match.

“Mungkin kalau medium atau low risk masih bisa. Jadi artinya, untuk highrisk match kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkrit, misalnya adalah bagaimana mengeluarkan penonton dalam keadaan daruat. Sementara yang saya lihat adalah pintu masuk, berfungsi sebagai pintu keluar, itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat,” ungkap Nugroho.

Baca Juga: Ngebet Main di Piala Asia U-17 2023, Malaysia Bakal Permalukan Timnas Indonesia

Nugroho mengungkapkan, salah satu aspek yang perlu diperbaiki adalah merubah struktur pintu Stadion Kanjuruhan.

Kemudian, lanjut dia, perlu juga mempertimbangkan mengenai aspek akses, seperti anak tangga sebagaimana safety description.

Sebelumnya, TGIPF telah menemui sebagian besar pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan antara Arema dan Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang yang berujung pada kerusuhan dan menewaskan lebih dari 130 orang.

Tim yang diketuai langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD terus bekerja 24 jam untuk memenuhi ekspektasi publik agar  segera menghasikan pencarian fakta yang menyeluruh atas Tragedi Kanjuruhan. 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X