Korlap Aremania Bicara Tragedi Kanjuruhan: Suporter Gak Nyerang Aparat!

- Senin, 3 Oktober 2022 | 13:45 WIB
Ungkapan duka cita Arema atas tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). (Instagram/@aremafcofficial)
Ungkapan duka cita Arema atas tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). (Instagram/@aremafcofficial)

Salah satu koordinator lapangan (korlap) Aremania, Ghazali, angkat bicara tentang tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang, usai Derbi Jawa Timur antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

Pria berusia 48 tahun itu mengecam tindakan aparat terhadap suporter, yang berujung jatuhnya korban jiwa lebih dari 100 orang.

Kemudian, mengenai desas-desus ada suporter yang menyerang aparat, Ghazali membantahnya dengan tegas.

Baca Juga: Viral Video Aremania Desak-desakan di Pintu Keluar dalam Tragedi Kanjuruhan

"Ada yang menyebut supporter menyerang aparat, itu sama sekali tidak benar. Juga tidak benar supporter sedang mabuk. Saya berharap media meluruskan  informasi yang simpang siur ini," kata Ghazali kepada jurnalis Indozone melalui pesan tertulis, Senin (3/10/2022).

Ghozali yang sudah 35 tahun menjadi Aremania (suporter Arema), berharap tim investigasi mengusut tuntas insiden ini, termasuk mengenai penembakan gas air mata dari aparat ke arah suporter.

"Yang memerintah ditembakannya gas air mata, harus bertanggungjawab. Tidak mungkin tidak ada yang memerintah. Usut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya," sambungnya.

Lebih lanjut, Ghazali mengaku dirinya berada di Stadion Kanjuruhan saat kejadian, tepatnya di tribun VIP bagian selatan.

Menurutnya, saat itu memang ada Aremania yang turun ke lapangan selepas pertandingan.

"Tapi mereka sebenarnya tidak untuk kisruh, karena pemain Persebaya sudah masuk ruang ganti semua. Aremania ini ingin menyampaikan protes dan memberi semangat kepada para pemain Arema FC," beber Ghazali.

Pria berusia 48 tahun itu mengatakan, aparat salah tafsir menyangka Aremania turun ke lapangan untuk menyerang hingga dibalas dengan gas air mata. Parahnya lagi, kata dia, ada suporter yang dipukul dan ditendang.

Baca Juga: Dear Suporter Indonesia! Belajar Sabar dari Fans MU, Kalau Kalah Pulang Aja dari Stadion

Ghazali sangat menyangkan tindak aparat keamanan pertandingan yang langsung menembakkan gas air mata ke arah suporter di tribun.

"Seharusnya aparat lebih persuasif, tidak main langsung menembakan gas air mata," imbuh dia.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X