INDOZONE.ID - Aksi pendukung Manchester United yang meninggalkan stadion Etihad sebelum babak pertama habis saat tim kesayangannya kalah dari Manchester City, Minggu (2/10/2022) malam WIB bisa menjadi pelajaran bagi suporter Indonesia.
City memenangkan Derby Manchester edisi pertama musim 2022/2023 setelah membungkam United dengan skor akhir 6-3 dalam pertandingan pekan ke-9 Liga Premier Inggris.
Erling Haaland dan Phil Foden masing-masing mencetak 3 gol untuk City, sedangkan 2 gol MU dilesakkan oleh Anthony Martial dan 1 gol lainnya dicetak oleh Antony.
Namun, fans MU yang tak kuasa melihat tim idolanya sudah dibantai 4-0 oleh rival sekota sebelum turun minum pun berhamburan keluar stadion.
Baca Juga: Lagi Jalan-jalan Santai di Kota Manchester, Haaland Diledek Salah Pilih Klub sama Fans MU
Rekaman drone di pertandingan tersebut menunjukkan sejumlah fans MU meninggalkan stadion Etihad sebelum babak pertama tuntas.
Aksi 'walk out' fans MU tersebut di Derby Manchester lantas menjadi sorotan warganet penggemar sepak bola.
Netizen Indonesia khususnya mengaku respect terhadap keputusan fans MU yang memilih meninggalkan stadion daripada membuat kerusuhan karena kalah.
Hal tersebut sekaligus digunakan netizen Indonesia untuk mengingatkan suporter klub Indonesia agar belajar sabar dari fans MU yang legowo menerima kekalahan tim kesayangannya.
Manchester United fans are leaving the Etihad after the first half of the Manchester Derby ????????pic.twitter.com/yMlgSLT7g2
— SPORTbible (@sportbible) October 2, 2022
"Contoh tuh fans MU… Kalo kalah langsung pulang aja dari stadion," cuit netizen Tanah Air.
"Suporter Indonesia harus belajar banyak dari fans emyu," timpal yang lain.
"Ini laga derby yang sehat dan bijak. Hey para suporter kita."
Baca Juga: Jelang Derby Manchester, Erling Haaland Siap Balaskan Dendam sang Ayah
Sebelumnya, sepak bola Indonesia sedang berduka menyusul tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai Derby Jawa Timur antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Kericuhan bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan untuk mengurai massa tapi justru membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas hingga meregang nyawa.
Polri mengonfirmasi total jumlah korban meninggal dalam insiden Kanjuruhan 125 orang.
