Masyarakat mengapresiasi kerja keras Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam menyelamatkan sepakbola Indonesia. Kepercayaan masyarakat tergambar dalam pemaparan hasil survei nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk "Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini" di Jakarta, Minggu (9/4/2023).
"Dalam survei tersebut, masyarakat percaya Ketum PSSI (Erick Thohir) sudah optimal agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah. Sekitar 80 persen responden percaya (Ketum PSSI) sudah berupaya maksimal agar tidak batal," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.
Tak hanya itu, Erick Thohir juga berhasil meyakinkan FIFA dengan hanya memberikan sanksi ringan kepada Indonesia. Dengan begitu, Indonesia masih tetap bisa aktif dalam sepakbola internasional. Djayadi menyampaikan Piala Dunia U-20 sendiri memiliki awareness yang cukup tinggi yakni mencapai 68 persen.
BACA JUGA: Indonesia Tak Dapat Sanksi Berat dari FIFA, Kemampuan Negosiasi Erick Thohir Sudah Teruji
Djayadi mengatakan 76 persen dari masyarakat yang tahu Piala Dunia U-20 juga mengetahui bahwa Israel akan menjadi salah satu kontestan.
Dalam survei yang digelar pada 31 Maret-4 April 2023, Djayadi menyebut 71 persen responden tidak mempersiapkan kehadiran Israel. Para responden menilai kehadiran Israel merupakan bagian dari olahraga dan bukan politik.
Sementara 27,5 persen yang menolak berpandangan tidak sesuai konstitusi dan sikap Israel yang masih menjajah Palestina.
"Sekitar 80 persen masyarakat setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi agar olahraga dan politik jangan dicampuraduk," ucap Djayadi.
BACA JUGA: Benahi Sepak Bola Indonesia, Elektabilitas Erick Thohir Naik di Kalangan Pemilih Muda
Djayadi menyampaikan 72 persen responden tahu bahwa FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Mayoritas responden yang tahu Piala Dunia U-20 gagal digelar juga menilai faktor utama pembatalan karena adanya penolakan Israel.
"Jadi penolakan itu dianggap salah satu alasan utama batalnya Piala Dunia U-20," kata Djayadi.
Djayadi menyampaikan pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) kepada 1.229 responden dengan margin of error diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel Menarik Lainnya:
