Nama Ferry Irawan tengah disorot publik usai rumah tangganya dengan Venna Melinda tersandung kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Usut punya usut, rupanya Ferry mengidap penyakit Distonia.
Distonia merupakan kontraksi otot tidak sadar yang menyebabkan gerakan berulang atau memutar. Hal itu disampaikan Maya selaku adik dari Ferry Irawan.
"Ada riwayatnya, itu namanya Distonia. Itu gangguan saraf di otak belakang, jadi komunikasi saraf dan tubuh itu enggak balance," ucap Maya saat menggelar konferensi pers di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2023).
Jika mengalami stres berlebihan, kata Maya, Ferry Irawan kerap mengalami tremor. Sehingga, kesulitan melakukan aktivitas seperti memegang gelas.
Baca Juga: Ferry Irawan Minta Maaf ke Venna Melinda sampe Mohon-mohon: Abi Bukan Orang Jahat Yang
"Jadi biasanya kalau sudah parah, yang dulu saya ketahui, itu paling parah dia mengalami tremor. Tremor itu seperti kita megang gelas saja, mungkin itu tangannya hanya gini-gini doang. Memang itu biasanya kambuh kalau stresnya berlebihan," ujar Maya.
Kendati demikian, saat ini Ferry Irawan dikabarkan tengah berada dalam keadaan sehat. Maya bilang, Ferry sempat dibawa ke rumah sakit oleh polisi karena tensinya naik.
"Tapi alhamdulillah mudah-mudahan dengan semangat juga, saat ini sehat-sehat aja. Memang waktu awal sampai ke polisi dia sempat dibawa ke RS dan tensinya sangat tinggi," kata Maya.
"Namun, alhamdulillah juga berkat bantuan RS tersebut, dan aparat sana yang sungguh baik memperlakukan kakak saya, terima kasih," sambungnya.
Baca Juga: Ferry Irawan Dinilai Kooperatif saat Ditindak: Sudah Bawa Baju dan Siap Ditahan
Lebih lanjut, sang adik bungsu berharap yang terbaik untuk sang kakak. Ia berharap, jika memang Venna Melinda dan Ferry Irawan akan bercerai, bisa dengan cara baik-baik tanpa mengumbar aib.
"Saya sih ke depan mendoakan yang terbaik saja untuk kakak saya. Kalau pun memang harus pisah, mudah-mudahan pisah baik-baik. Gimana pun kita juga gak mau umbar aib," tandasnya.
Sebagai informasi, Ferry Irawan ditetapkan tersangka setelah dilaporkan Venna atas kasus KDRT. Peristiwa KDRT terjadi di sebuah hotel di Kediri, Jawa Timur.
Venna mengalami luka pada hidung hingga mengalami pendarahan. Ferry Irawan dijerat dengan pasal 44 dan 45 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
