Kejayaan Panther Hingga Jelang Pensiun

- Kamis, 6 Februari 2020 | 12:10 WIB
Tampang Panther legenda MPV Isuzu (Dok.Isuzu)
Tampang Panther legenda MPV Isuzu (Dok.Isuzu)

Isuzu Panther memang merupakan salah satu model Multi Purpose Vehicle (MPV) legendaris yang rilis awal 90-an. Generasi pertama Panther hadir tahun 1991. Ia diproduksi di Jepang dengan kode Asian Utility Vehicle (AUV). Sejak awal kehadirannya mobil ini terkenal tangguh dan irit.

Hingga saat ini hampir tiga dekade, Panther menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Dalam rentan waktu yang panjang sudah empat generasinya menemani perjalanan pencintanya.

Generasi pertama Panther dibekali mesin c233 4 silinder yang berkapasitas 2.238 cc OHV (Over Head Valve) dengan indirect injection. Mesin tersebut dapat menyemburkan tenaga maksimum sebesar 60dk, dan terkenal sangat mumpuni sebagai penjelajah di berbagai medan jalan di Indonesia.

Generasi kedua Panther lahir tahun 1996, mobil ini berganti jantung pacu, dengan menggendong mesin berkapasitas 2.500 cc OHV direct injection. Mesin ini dapat menyemburkan tenaga maksimal sebesar 86 hp.

Pada generasi ketiga yang lahir tahun 2000, mesin yang digunakan kurang lebih sama. Hanya saja ada pilihan transmisi otomatis pada saat itu. Perubahan terlihat dari sisi desain, dimana MPV ini terlihat lebih macho dengan menyematkan roof rail di atapnya. Hal ini memberikan kesan MPV touring padanya.

Di generasi keempat Panther tetap menjaga tradisinya sebagai mobil tangguh. Mesinnya tetap sama, namun beberapa variannya sudah dibekali dengan pilihan turbo berstandar EURO. Varian yang ditawarkan saat itu adalah LS Turbo, LS Hi – Grade, Grand Touring, Touring, Adventure, LV, LV FF, Smart, dan Smart FF.

Dalam perjalanan Panther mengalami dua kali facelift pada 2009 dan 2013. Perubahan yang terjadi lebih banyak dari speedometer, rear tow hook, pintu belakang, dan model ban serep. Kurang lebih 29 tahun Panther telah ada di Indonesia, bahkan diproduksi di Indonesia.

Panther termasuk deretan mobil laris di Indonesia, dari penelusuran Indozone, pada tahun 1995, misalnya Isuzu sempat kewalahan menerima orderan. Saat itu mereka memproduksi 40 ribu unit namun defisit 2 ribu unit.

Hal ini sebagai bukti bahwa Panther punya masa keemasan dan bersaing ketat dengan Toyota Kijang yang saat itu menjadi rajanya. Kini setelah satu dekade berlalu isu pengehentian produksi Panther cukup kencang karena tak ada upgrade jantung pacu jelang pemberlakuan Euro4 tahun 2021 di Indonesia.

Panther meninggalkan banyak kesan pada pecintanya. Bahkan sampai hari ini masih ada ribuan penggilanya yang melebur dalam komunitas seperti Panther Mania, yang tetap merawat mobilnya. Apakah Isuzu Indonesia akan mempertimbangkan hal ini untuk melakuakan upgrade pada Panther atau malah memensiunkannya? Kita tunggu keputusannya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X