Dua raksasa produsen otomotif asal Amerika Serikat, Ford dan General Motors, memutuskan hengkang dari Indonesia. Menariknya, hal itu tak menghilangkan minat pedagang dan pembeli mobil bekas dua pabrikan itu.
Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan, hengkangnya Ford dan General Motors memang membuat harga mobil bekas dari keduanya turun drastis. Namun, mobil-mobil bekas Ford atau Chevrolet masih diminati.
Dia mencontohkan, mobil Chevrolet atau Ford dihargai Rp100 juta saat masih membuka ATPM di Indonesia. Begitu hengkang, harga mobil bekas keduanya dihargai Rp80 juta atau Rp75 juta tergantung kondisi barang.
"Kalau pedagang-pedagang kami (Bursa WTC-red) mobil-mobil seperti itu masih terima, tapi dengan harga murah. Ada penurunan sekitar 20 persen turun dari harga normal," kata Kosasih saat dihubungi Indozone, Rabu (15/1/2020).
Ia menambahkan, konsumen juga masih memiliki minat terhadap mobil kedua brand Amerika tersebut. Akan tetapi, mereka tak perlu lagi menyiapkan banyak uang karena turunnya harga.
"Masih ada konsumen yang beli, cuma mereka kan tahu harga mobil-mobil ini pasti murah, mereka juga pasti sudah ngitung. Mereka juga mesti siap mental untuk sparepart karena sparepartnya pasti akan lebih mahal dibandingkan waktu ATPM masih di sini," ujar Kosasih.
Meskipun saat ini masih ada pedagang mobil bekas dan konsumen yang membeli mobil Amerika, tetapi diakui Kosasih jumlahnya menurun. Hal ini disebabkan pembeli berpikir soal suku cadang dan perawatannya di kemudian hari.
"Kalau ada ATPM sparepart-nya kan harus siap. Nah kalau mereka kan gak. Kalau beli ya, mungkin di Singapura atau ditempat lain kan butuh waktu dan biaya. Jadi pertimbangannya itu," tandasnya.
