Direktur PLN Curhat Tagihan Listrik di Rumahnya Naik 100%

- Minggu, 7 Juni 2020 | 18:13 WIB
Warga memeriksa meteran listrik di kompleks rumah susun (Rusun) Petamburan (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Warga memeriksa meteran listrik di kompleks rumah susun (Rusun) Petamburan (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

PLN kini tengah menjadi sorotan lantaran warga memprotes kenaikan tagihan listrik yang begitu tinggi. Kenaikan ini ternyata juga dialami oleh salah satu direktur PT PLN.

Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman curhat tagihan listrik di rumahnya juga naik sampai 100%.

Kenaikan tersebut terjadi karena kebijakan beraktivitas di rumah dan PSBB. Alhasil, penggunaan listrik di rumahnya lebih tinggi daripada penggunaan sebelum pandemi corona.

"Tagihan saya juga naik, tidak cuma 60 persen tapi 100 persen. Tapi karena AC menyala, semua beraktivitas di rumah," tutur Syofvie dalam Konferensi Pers Virtual, Sabtu (6/6/2020).

Karena kenaikan tagihan drastis, Syofvie mengaku harus mengisi voucher listrik setiap bulan. Padahal, sebelumnya dia hanya mengisi voucher sekali untuk dua bulan.

"Kita juga harus cerdas menggunakan energi ini. Teman-teman PLN juga merasakan hal yang sama. Tapi saya hitung tuh. Memang semua ada kenaikan konsumsi," kata Syofvie.

Sebelumnya, PLN memastikan tak ada kenaikan tarif listrik menyikapi protes dari pelanggan. Kenaikan tagihan karena mengharuskan banyak pelanggan beraktivitas di rumah.

Selain itu, PLN juga menggunakan penghitungan rata-rata tagihan listrik 3 bulan terakhir, karena petugas pencatat meteran tidak turun ke lapangan gara-gara corona.

"Setelah ada PSBB tentu saja kegiatan di rumah lebih banyak, belajar dari rumah menggunakan faslitas internet yang membutuhkan listrik. Bapak-bapak kerja juga dari rumah membutuhkan listrik. Lalu AC juga, sehingga mengakibatkan kenaikan pada bulan selanjutnya," jelas Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Sahril, Sabtu (6/6/2020).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X