Warga Suriname khususnya diaspora asal Indonesia turut berduka atas wafatnya penyanyi Didi Kempot pada usia 53 tahun.
Ini setelah portal berita Suriname Magazine yakni Culturu.com memuat kabar tentang kematian sang maestro dalam pemberitaannya.
Dalam pemberitaannya culturu, menyebut Didi Kempot sebagai penyanyi populer telah meninggal hari ini di rumah sakit RS Kasih Ibu Solo.
"Didi Kempot juga sangat populer di Suriname. Pada Oktober 2018 ia terakhir mengunjungi Suriname dengan Tur Layang Kangen yang sukses," tulis media tersebut.
Di sana disebutkan selama pertunjukan terakhirnya, Didi Kempot menerima penghargaan dari Presiden Suriname Desi Bouterse pada 2018 lalu sebagai bentuk penghargaan atas cintanya pada Suriname.
"Kempot telah melakukan sepuluh pertunjukan di Suriname dalam 20 tahun terakhir, yang terjual habis untuk tempat terakhir," tulis culturu.
Tidak hanya itu akun Facebook Suriname Overzee mengucapkan duka yang mendalam atas meninggalnya Didi Kempot.
"Diaspora di Suriname juga jatuh ke dalam duka," tulis akun tersebut sambil mengutip berita tentang kepergian sang maestro.
Seperti yang diketahui Didi Kempot wafat hari ini Selasa, (5/5/2020) pada pukul 7.30 WIB.
Dia dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu di Jawa Tengah setelah tak sadarkan diri pagi ini. Penyebab kematian Didi Kempot diduga akibat serangan jantung.
Sebagian besar lagu-lagu Didi Kempot adalah tentang kesedihan, cinta dan patah hati. Lagu-lagunya memastikan bahwa orang-orang yang mendengarkan lagu-lagunya juga tersentuh pada jiwa mereka.
Tidak hanya itu, dikutip dari Culturu, melalui musiknya, Didi Kempot berkontribusi dalam memperkuat ikatan dan persaudaraan keturunan Jawa dari Indonesia dengan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat majemuk Suriname.
