BI Pastikan Kondisi Perbankan saat Ini Lebih Baik dari Krisis 1998 dan 2008

- Jumat, 17 Juli 2020 | 16:18 WIB
Bank Indonesia (ANTARANEWS)
Bank Indonesia (ANTARANEWS)

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, meski krisis yang terjadi saat ini terbilang lebih dahsyat ketimbang pada waktu krisis ekonomi tahun 1998 dan tahun 2008, namun kondisi industri perbankan saat ini, disebut jauh lebih baik ketimbang saat krisis moneter tahun itu. 

"Perbankan saat ini banyak yang khawatir, kalau secara industri, kita lebih baik dari krisis 2008 atau 1998. Bahkan kalau liat alat likuiditas perbankan terus meningkat, sehingga kalau liat CAR (capital adequacy ratio) atau alat likuiditas, jauh di atas rasio minimum," ujar Destry dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/7/2020). 

Kondisi perbankan nasional, kata Destry, terus menunjukkan peningkatan. Hal itu terlihat baik dari sisi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio, maupun alat likuid dibagi dengan dana pihak ketiga (DPK) yang berada dalam rasio yang jauh di atas level minimum.

Sebagai informasi saja, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan pada Mei 2020 tetap tinggi yakni 22,14%, dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tetap rendah yakni 3,00% (bruto) dan 1,17% (neto). Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit yakni sebesar 8,89% (yoy).

BI, kata dia, juga menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate hingga 175 basis poin. Menurut Destry, meski BI sudah menurunkan suku bunga acuan 175 basis poin, suku bunga kredit perbankan baru turun sekitar 74 basis poin.

"Tapi memang transmisi di perbankan itu masih lambat," ujarnya.

"Bank masih reluctant (enggan) kasih pinjaman karena risiko. Makanya penjaminan itu jadi sangat penting. Makanya ini sedang difokuskan pemerintah supaya mendorong perbankan menyalurkan kredit," sambungnya. BI akan terus komit dengan accommodative policy untuk mendorong pertumbuhan eko agar bisa bangkit dari survival mode ke growth recovery mode," sambungnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X