Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat bicara perihal tindak cepat Bareskrim Polri yang mengamankan dua tersangka kasus hoaks mengenai kondisi tiga bank saat ini. OJK memastikan kondisi perbankan saat ini masih dalam kondisi yang stabil.
"Tentu saja kita lihat bahwa kondisi permodalan dan kas perbankan pada data Mei 2020 masih dalam kondisi stabil," kata Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan, Tongam Lumban Tobing di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Terkait berita yang beredar dan membuat masyarakat berbondong-bondong mengambil uangnya di bank, Tongam memastikan berita itu tidak benar. Dengan ditangkapnya kedua pelaku itu, Tongam menyebut masyarakat akan sedikit lebih tenang pasca tersebarnya berita tersebut.
"Kami lihat ada kaitan antara berita-berita hoax yang mengajak masyarakat menarik dananya dari perbankan dengan situasi yang kita lihat pada saat itu dan saat ini dengan tertangkapnya pelaku penyebaran berita hoaks tentu bisa memberikan ketenangan kepada masyarakat untuk tetap tenang bahwa simpanan di bank itu tetap aman," papar Tongam.
Lebih jauh Tongam mengimbau agar masyarakat tetap percaya menaruh uangnya kepada bank-bank yang ada. Jika masyarakat membutuhkan transaksi uang, dia mengimbau agar dilakukan secara digital dengan tujuan agar tidak terjadi penumpukan nasabah.
"Kami dari OJK mengajak masyarakat agar tetap tenang dan kalau melakukan transaksi keuangan melalui bank diupayakan untuk melakukan secara digital dan tidak mendatangi secara berkerumun di perbankan," kata Tongam.
Seperti diketahui, Bareskrim Polri menangkap tersangka berinsial AY dan IS karena menyebarkan berita hoax terkait kondisi bank di Indonesia saat ini. Ada tiga bank yang disebut-sebut oleh para pelaku yakni Bank Bukopin, BTN dan Mayapada.
Akibat dari aksi para tersangka ini, masyarakat berbondong-bondong mengantre untuk mengambil uang di bank-bank itu. Polisi juga memastikan jika berita yang tersebar terkait kondisi tiga bank di Indonesia sedang buruk adalah berita hoax.
