Setelah dijajah oleh Belanda, Indonesia dijajah oleh Jepang mulai dari tahun 1942 hingga tahun 1945. Banyak yang mengatakan pendudukan Jepang di Indonesia justru lebih kejam daripada Belanda.
Padahal, saat memasuki Indonesia, Jepang mengklaim sebagai "saudara tua" Indonesia karena sama-sama dari Benua Asia. Karena itulah, di awal kedatangannya Jepang disambut gembira oleh warga Indonesia.
Jepang kala itu melancarkan propaganda Tiga A, yaitu "Nippon Pemimpin Asia", "Nippon Pelindung Asia" dan "Nippon Cahaya Asia". Propaganda ini bertujuan menarik simpat warga Indonesia agar mau membantu Jepang.
Selain itu, Jepang juga melancarkan propaganda lainnya, yaitu perlombaan bahasa Nippon/Jepang. Perlombaan ini diikuti oleh para pelajar Indonesia dari berbagai daerah di Jawa.
Dilansir dari akun YouTube Maulana Bin Nawawi, perlombaan bahasa Jepang ini diadakan di Jakarta pada tahun 1944. Rekaman ini diproduksi oleh Nippon Eigasha dengan judul Nampo Hodo No. 26.
Video tersebut memperlihatkan seorang anak yang merupakan juara 1, unjuk kebolehan dalam berbahasa Jepang. Bocah itu benar-benar lancar dalam berbahasa Jepang, dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari hadirin.
Namun, netizen menyoroti mata bocah ini yang seolah diliputi kecemasan. Netizen menduga kalau sebenarnya bocah ini dipaksa untuk mempelajari bahasa Jepang dan memperlihatkan kemampuannya di hadapan orang banyak.
"Yang pertama; itu bukan wibu; Yang kedua; itu bahasa Jepang, dipaksakan; Yang ketiga;itu propaganda" komentar Tsunada Sam.
"Miris :" Sedih lihat video seperti ini. Terima kasih para pahlawan pejuang kemerdekaan, telah membawa kemerdekaan pada Indonesia. 75 tahun Indonesia, MERDEKA!" ujar Anie.
