Tiongkok dan Rusia Belum Mau Akui Kemenangan Joe Biden, Apa Alasannya?

- Rabu, 11 November 2020 | 11:24 WIB
Presiden Tiongkok Xi Jinping (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins), Presiden Rusia Vladimir Putin. (REUTERS/via Kremlin).
Presiden Tiongkok Xi Jinping (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins), Presiden Rusia Vladimir Putin. (REUTERS/via Kremlin).

Saat beberapa pemimpin negara berbondong-bondong memberikan selamat kepada Joe Biden yang telah memenangkan suara terbanyak dalam pilpres AS, pihak Tiongkok dan Rusia justru belum mau mengucapkan selamat, seolah meragukan kemenangan Biden.

Melansir Reuters, juru bicara Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menyebutkan mereka belum memberikan ucapan selamat karena masih menunggu keputusan dan prosedur yang ditetapkan pemerintah Amerika.

"Kami tahu bila Biden telah menyatakan kemenangan pemilihan. (Namun) kami memahami bahwa hasil pemilihan presiden AS akan ditentukan mengikuti hukum dan prosedur AS,” ungkap Wang Wenbin di hadapan media.

Hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat berada pada titik terburuk dalam beberapa dekade karena berbagai perselisihan. Mulai dari teknologi, perdagangan, masalah Hong Kong, serta virus corona dimana Trump menuduh Tiongkok penyebab pandemi tersebut. Belum lagi Trump telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing.

Sementara Biden diperkirakan akan mempertahankan sikap keras tersebut terhadap Tiongkok. Biden sendiri sempat menyebut Presiden Tiongkok Xi Jinping sebagai "preman" dan berjanji untuk memimpin kampanye untuk "menekan, mengisolasi, dan menghukum Tiongkok." Namun dengan pendekatan yang lebih terukur dan multilateral.

Baca Juga: Isu Kecurangan di Pilpres AS, 2 Presiden Negara Latin Ini Belum Mau Beri Selamat ke Biden

Sementara itu, pihak Rusia belum juga memberikan selamat kepada Biden. Pihak Rusia sendiri juga mengamati isu kecurangan dan gugatan Trump dalam pilpres kali ini, yang membuat mereka menunda untuk memberi selamat kepada Biden.

"Kami pikir pantas menunggu penghitungan suara resmi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan melalui telepon konferensi.

Sama seperti Presiden Tiongkok, Presiden Vladimir Putin langsung memberi selamat kepada Trump segera setelah dia memenangkan Electoral College pada 2016 lalu. Saat hal itu ditanyakan wartawan, Peskov mengatakan ada perbedaan yang jelas.

“Anda bisa lihat ada prosedur hukum tertentu yang sudah diumumkan oleh presiden saat ini. Makanya situasinya berbeda dan oleh karena itu menurut kami pantas untuk menunggu pengumuman resmi,” ujarnya.

Rusia sendiri diisukan intelijen Amerika akan mengacaukan pilpres kali ini yang akan menguntungkan kubu Trump. Putin sendiri sempat memberi komentar terhadap anak Biden yang membuka perusahaan di Rusia dan diisukan terlibat kegiatan kriminal. Namun hal ini belum ada pembuktiannya sama sekali.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X