Pernyataan Lengkap Yaqut Soal 'Kemenag Hadiah Negara untuk NU' yang Jadi Polemik

- Senin, 25 Oktober 2021 | 11:02 WIB
Yaqut Cholil Qoumas. (Instagram/@gusyaqut)
Yaqut Cholil Qoumas. (Instagram/@gusyaqut)

Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal Kemenag adalah hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU) menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Pernyataan itu sendiri disampaikan oleh Yaqut dalam webinar internasional yang bertajuk Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya dan Revolusi Teknologi.

Yaqut pada awalnya menceritakan sempat ada perdebatan kecil di Kementerian Agama. Yaqut berkeinginan mengubah tagline Kemenetrian Agama karena dinilai janggal. Adapun tagline Kementerian Agama yaitu "Ikhlas Beramal".

"Ada perdebatan kecil di Kementerian, ketika mendiskusikan soal Kementerian Agama, saya berkeinginan untuk mengubah tagline atau logo Kementerian Agama, tagline Kementerian Agama itu kan 'Ikhlas Beramal'. Saya bilang, nggak ada ikhlas kok ditulis gitu, namanya ikhlas itu dalam hati, ikhlas kok ditulis, ya ini menunjukkan nggak ikhlas saya bilang," kata Yaqut dalam webinar tersebut.

"Enggak ikhlas itu artinya mungkin kalau ada bantuan minta potongan itu nggak ikhlas, kelihatannya bantu tapi minta potongan tapi nggak ikhlas. Ikhlas beramal itu enggak bagus, nggak pas saya bilang. Kemudian berkembang perdebatan itu menjadi sejarah asal usul Kementerian," sambungnya.

Yaqut kemudian menjelaskan bahwa ada seorang ustaz yang menanggapi pernyatannya dan mengatakan bahwa Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk Umat Islam.

"Ada yang bilang salah satu ustaz 'loh nggak bisa Kementerian Agama ini kan hadiah negara untuk umat Islam' karena waktu itu perdebatannya bergeser ke kementerian ini harus menjadi kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama," katanya.

"Ada yang tidak setuju, 'Kementerian ini harus Kementerian Agama Islam' karena Kementerian agama itu adalah hadiah negara untuk umat Islam. Saya bantah, bukan, 'Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU', 'bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU'. Jadi wajar kalau sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama kan dia itu NU," ujar Yaqut.

Baca juga: Kritik Pernyataan Soal Kemenag Hadiah Negara untuk NU, PAN Minta Menag Yaqut Minta Maaf

Yaqut kemudian menjelaskan bahwa Kementerian Agama muncul karena pencoretan 7 kata dalam piagam Jakarta.

"Kenapa begitu? Kementerian Agama itu muncul karena pencoretan 7 kata dalam piagam jakarta. Yang usulkan itu jadi juru damai atas pencoretan itu mbah Wahab Chasbullah. Kemudian lahir Kementerian Agama karena itu," ujarnya.

"Nah, wajar sekarang kita minta Dirjen Pesantren. Kemudian kita banyak mengafirmasi pesantren, dan santri juga, saya kira wajar wajar saja tidak ada yang salah," sambung Yaqut.

Yaqut kemudian mengatakan bahwa NU memiliki banyak jamaah dan selalu melindungi yang lemah dan yang kecil. Menurutnya, NU terkenal paling toleran dan moderat.

"Ada lagi yang protes tapi kenapa mengafirmasi juga itu Kristen, Katolik, Hindu, Buddha. Saya bilang NU itu banyak besar, NU itu banyak umatnya dan jemaahnya banyak dan besar secara fisik badannya dan orang yang besar itu selalu cenderung melindungi yang lemah, melindungi yang kecil, dan itu sifat NU, NU itu di mana-mana pengen melindungi yang kecil. Jadi kalau sekarang Kementerian Agama menjadi kementerian semua agama, itu bukan menghilangkan ke-NU-annya, namun justru menegaskan ke-NU-annya," ungkap Yaqut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X